MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE BERMAIN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD ---------------TAHUN AJARAN 2010/2011

OLEH :

NAEMAN HUTABARAT

NIM. 071211920058

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Menurut UU RI NO 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS) siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembang kan potensi melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur dan jenjang dan jenis pendidikan tertentu sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Sekolah merupakan tempat yang akan dipilih untuk mendapatkan pendidikan formal disamping pendidikan non formal diluar kawasan sekolah. Pendidikan dasar memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, maka mutu pendidikan disekolah dasar harus mendapat perhatian yang serius.

Khususnya pada pelajaran matemetika yang selama ini dianggap sulit. Padahal matematika merupakan ilmu universal yang mendasari  perkembangan tehnologi  modern, dan matematika juga mempunyai peranan penting dalam berbagai ilmu dan mengembangkan daya fikir manusia. Hal ini menunjukkan bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran penting yang harus di pelajari  dan diketehui siswa.

Berkaitan dengan matematika Cockrof dalam mulyono Abdurrahman (1999) menyatakan matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: Selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, meningkatkan kemampuan berfikir logis ketelitian dan kesadaran dan, memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Selanjutnya Harry wijaya (2009:32) menyatakan bahwa “matematika adalah dasar yang mendasari dan melayani berbagai ilmu pengetahuan lainnya”. Namun pada kenyataannya dilapangan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika, hal ini disebabkan karena siswa tidak tahu akan pentingnya pelajaran  matematika bagi kehidupan di masa yang akan datang. Sehingga siswa kurang berminat akan pelajaran matematika dan selalu menganggap matematika sukar, sebagaimana yang diungkapkan oleh Mulyono Abdurraham (1999) yang menyatakan bahwa “dari beberapa bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit”.

Dari uraian diatas terlihat bahwa matematika sulit bagi sebagian siswa dan adanya keterpaksaan bagi siswa untuk mempelajari matematika bukan karena minat atau keinginan untuk lebih mendalami matematika. Hal ini menuntut kita untuk tetap belajar matematika dan tetap berusaha meningkatkan kualitas pendidikan matematika untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini dengan berbagai usaha.

Namun pada kenyataannya, pendidikan matematika masih sangat memprihatinkan dilihat dari rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini diketahui bahwa dari nilai matematika  siswa belum  mencapai nilai kriteria kemampuan minimal yang telah ditargetkan sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Soedjadi ( 1999 ) bahwa “ sampai pada saat ini  dan entah sampai kapan prestasi belajar matematika dijenjang pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi masih rendah dan bahkan sangat rendah”. Rendahnya hasil belajar matematika siswa tersebut dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dasar yang ditanamkan sejak pendidikan dasar. Oleh sebab itu guru harus mampu merancang bagaimana cara guru untuk membelajarkan siswa, dengan menggunakan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran agar siswa dapat memahami materi yang akan diajarkan oleh guru.

Penggunaan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan karena dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi siswa. Metode pembelajaran  juga dapat dimamfaatkan untuk mengatasi pembelajaran yang bersifat verbalisme atau dengan kata-kata, sehingga dengan adanya metode pembelajaran dapat membantu guru untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Metode pembelajaran juga dapat membentuk siswa dalam memahami materi yang akan disampaikan guru. Materi yang disampaikan tentunuya tidak langsung dapat dipahami oleh siswa hanya dengan penjelasan kata-kata, khususnya pada pelajaran matematika, namun melalui metode pembelajaran materi yang disajikan akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa.

Namun pada kenyataannya, sering kita jumpai di sekolah masih jarang guru menggunakan metode bermain dalam proses belajar mengajar, sehingga materi yang disampaikan guru tidak dimengerti siswa. hal ini dapat diakibatkan kurangnya kreativitas guru dalam membuat metode pembelajaran dan melaksanakan metode disekolah sangat minim. Padahal guru tersebut menyadari bahwa dengan metode pembelajaran akan sangat membantu dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, metode pembelajaran merupakan sarana yang dapat merangsang siswa agar lebih senang dan tertarik belajar matematika dan untuk membantu pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga pengajaran dapat berhasil dengan baik.

Bangun datar adalah bagian geometri yang merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika, dimana bangun datar tersebut dipelajari ditingkat SD dan SMP. Salah satu materi yang terdapat pada kurikulum di Sekolah dasar yaitu sifat-sifat bangun datar. Untuk menjelaskan materi tersebut hendaknya guru menggunakan metode bermain  sehingga siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep materi tersebut. Tetapi siswa SD umumnya mengalami kesulitan dalam mempelajarinya dan dalam menyelesaikan soal-soal geometri tersebut. Hal ini didukung oleh salah satu guru kelas V SD Negeri No 065011 Medan Selayang bahwa “anak-anak banyak tidak mengerti dalam memahami geometri misalnya, segitiga, persegi panjang, persegi, lingkaran, dan anak-anak sukar memahami sifat-sifat bangun datar tersebut.

Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru kelas V bahwa hasil belajar siswa belum mencapai tujuan yang diharapkan yaitu 65-90. Dari 36 orang siswa kelas 5 ada sekitar 29 orang yang belum mencapai nilai ketuntasan. Dan yang mencapai nilai ketuntasan hanya 7 orang. Ini disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan guru monoton ceramah saja  tanpa menggunakan metode pembelajaran lainnya, sehingga siswa merasa jenuh dan membosankan.

Berdasarkan pendapat diatas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode bermain pada pokok bahasan sifat-sifat bangun datar akan mendatangkan hasil belajar yang baik.

Dari keseluruhan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian  dengan judul:”Meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sifat-sifat bangun datar dengan menggunakan metode bermain di kelas V SD Negeri No. 065011 Medan Selayang.

1.2   Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, dapat diidentifikasi beberapa masalah antara lain :

1.      Hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan sifat-sifat bangun datar masih sangat rendah.

2.      Guru  masih jarang menggunakan metode bermain dalam pembelajaran matematika.

3.      Siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami materi sifat-sifat bangun datar.

1.3  Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai ” Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Sifat-sifat Bangun Datar dengan Menggunakan metode bermain  di kelas V SD Negeri No. 065011 Medan Selayang.

1.4  Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah  diatas, maka masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah dengan menggunakan metode bermain dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sifat-sifat bangun datar di kelas V SD Negeri No. 065011 Medan Selayang? “

1.5  Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode bermain pada pokok bahasan sifat-sifat bangun datar di kelas V SD Negeri No. 065011 Medan Selayang.

1.6   Mamfaat Penelitian

Mamfaat penelitian yang diharapkan nantinya dari hasil penelitian ini adalah :

1.      Bagi siswa untuk mamahami bagaimana belajar dengan menggunakan metode bermain.

2.      Sebagai bahan masukan bagi guru-guru tentang pentingnya penggunaan metode bermain dalam pengajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3.      Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk menggunakan metode bermain dalam pembelajaran.

4.      Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam menjalankan tugas sebagai guru pengajar dimasa yang akan datang.

Dapat dijadikan bahan masukan untuk penelitian sejenis

Buat teman-teman yang ingin mengetahui Bab-bab Selanjutnya silahkan isi kolom komentar dan lampirkan alamat e-mail agar saya bisa mengirim naskah lengkap..:)