Ini kali sejak 6 tahun aku bertahun
baru di kampung halaman. 6 kali tidak tahun baru bersama keluarga, akhirnya di
tahun 2014 bisa berkumpul bersama keluarga di Medan. Biasanya tahun baru
bersama keluarga, namun selama 6 tahun di perantauan aku telah menemukan ‘saudara’
sehingga meskipun tidak bisa pulang ke kampung halaman selama 6 tahun untuk
mengadakan tahun baru, namun bisa mengadakan tahun baru bersama keluarga di
perantauan. Dan sekarang setelah kisah 6 tahun itu, akhirnya bisa berkumpul
bersama keluarga di tahun baru 2014. Bisa berkumpul bersama keluarga sekarang
ini mengadakan tahun baru, menjadi kado pertama di tahun 2014.
Ketika perjalanan menuju ke Medan,
Senin 30 Desember 2013, ada cerita yang menarik di bandara, tepatnya di ruang
tunggu terminal 1B, ruang B4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Telah
terjadi sedikit kekisruhan antara penumpang dengan petugas maskapai. Sebenarnya
permasalahannya klasik, yaitu tertundanya jadwal penerbangan dengan maskapai
L**N Air.
Penerbangan pada awalnya dijadwalkan
jam 6 sore. Namun hingga jam 6 kurang, tidak ada tanda-tanda pesawat akan
berangkat, karena tidak ada pemberitahuan petugas maskapai agar para penumpang
bersiap-siap memasuki pesawat. Tunggu punya tunggu, akhirnya suara petugas
untuk penerbangan menuju bandara Kuala Namu, Medan menggema di bandara. Namun
bukannya informasi untuk siap-siap menuju pesawat, melainkan informasi bahwa
penerbangan ditunda selama 90 menit. Penumpang kecewa. Gerutu demi gerutu
mengalir dari bisik penumpang.
Selama masa penantian, para
penumpang diberi snack (makanan
ringan) oleh pihak maskapai. Hal ini seperti yang tertulis di Peraturan Menteri
Perhubungan No. PM 49 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas
Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal dalam Negeri. Kekecewaan para penumpang
diredam dengan sekotak makanan ringan. Meski terlihat kurang puas, namun para
penumpang pasrah menunggu pemberangkatan sambil menikmati dua potong kue dan satu
minuman gelas. Tunggu punya tunggu untuk kedua kalinya, terdengar lagi
informasi dari petugas untuk para penumpang maskapai L**N Air jurusan Kuala
Namu, Medan, kalau pemberangkatan ditunda selama kurang lebih 60 menit.
Seketika para penumpang panas. Suasana yang dingin karena hujan akhir tahun di
daerah bandara, bisa juga mendidih, karena amarah para penumpang. Konon setelah
diamati, ternyata rata-rata para penumpang, termasuk saya adalah suku batak.
Bukan primordial atau mau SARA, namun barangkali saudara-saudara bisa paham
steorotipe suku batak. Dengan sekejap, para penumpang mencak-mencak dan langsung mengerumuni meja petugas. Para petugas
dengan sabar (karena sudah sering melayani komplain para penumpang yang kecewa
atas keterlambatan jadawal penerbangan), memberitahu alasan penundaan jadwal
penerbangan.
Petugas memberitahu kalau alasan
penundaan penerbangan pertama selama 90 menit dikarenakan pesawat dari Surabaya
belum datang. Hal ini disebabkan oleh cuaca yang kurang baik. Musim hujan
sekarang, kumpulan awan hitam memang marak lalu lalang di horison, sehingga
riskan menurut maskapai dan petugas penerbangan, melanjutkan penerbangan dengan
kondisi awan yang kurang baik. Selanjutnya patugas memberi tahu alasan
penundaan keberangkatan pesawat yang kedua selama 60 menit, dikarenakan sedang
ada perbaikan teknis pesawat. Para penumpang protes. Alasan interupsi mereka
yang paling mencolok adalah penundaan penerbangan mengakibatkan penumpang akan tiba
di Kuala Namu, Medan larut malam. Sementara dari medan, rata-rata penumpang
akan melanjutkan perjalanan via darat ke beberapa kabupaten-kabupaten yang
cukup jauh jaraknya dari Kuala Namu. Mereka khawatir jika terlalu larut malam,
mereka tidak akan bisa menemukan transportasi menuju tempat tujuan mereka yang notabene terletak di luar kota Medan.
Namun sekali lagi, para petugas mencoba meredam para penumpang.
Setengah jam setelah pemberitahuan
penundaan keberangkatan kedua, akhirnya para petugas menginformasi kalau
penumpang tujuan Kuala Namu, Medan, bisa segera memasuki pesawat. Total durasi
penundaan keberangkatan 2 jam, dan persiapan sampai terbang setengah jam,
sehingga pesawat terbang meninggalkan daratan Soekarno-Hatta tepat jam setengah
9 malam. Pesawat berlogo singa itu, terbang dengan sisa gerutu para penumpang.
Ada
Hikmah di Balik Alasan
Semua jenis transportasi memiliki
risikonya masing-masing. Transportasi melalui laut, seperti menggunakan kapal
laut atau transportasi darat, seperti menggunakan kereta api atau bis, sama
risikonya dengan transportasi udara dengan menggunakan pesawat. Hanya saja
dalam realitasnya, lebih banyak faktor yang menyebabkan risiko terjadi di
pesawat terbang. Yang pertama adalah kondisi alam yang
labil apalagi dengan fenomena perubahan cuaca dan iklim yang makin sering
terjadi. Kondisi inilah yang membuat para petugas penerbangan memiliki
perhitungan untuk menentukan bisa atau tidaknya, sebuah pesawat melakukan
penerbangan. Kedua, sistem permesinan pesawat juga cukup kompleks, sehingga
dibutuhkan maintanance dan pengecekan
yang teliti terhadap kondisi pesawat. Apalagi sedikit saja terjadi kerusakan di
bagian manapun dapat berdampak pada kelancaran penerbangan. Oleh karena itu setiap
kali penerbangan, para teknisi akan memeriksa dengan seksama kondisi pesawat,
sebelum diputuskan, layak atau tidak, sebuah pesawat terbang.
Sebenarnya kita harus menghargai
setiap keputusan maskapai karena apa yang mereka tetapkan termasuk penundaan
keberangkatan adalah demi keselamatan para penumpang. Logikanya, siapa sih yang ingin lama-lama? Karena ini
akan mempengaruhi pemutaran income
dan branding maskapai. Justru ini seharusnya menjadi catatan bagi pengembang
pembuat pesawat terbang, agar bisa membuat dan menjual pesawat untuk digunakan
di segala cuaca. Selain itu, setiap pembelian pesawat yang dilakukan maskapai
hendaknya berdasarkan aturan permesinan layak pakai dan pesawat yang dibeli
bukan pesawat yang rongsokan agar tidak mengganggu kelancaran penerbangan. Lebih
lanjut pemerintah dapat mengawasi kelayakan pesawat yang digunakan oleh setiap
maskapai penerbangan agar mencegah peristiwa yang tidak diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika ingin diskusi atau komunikasi lanjut, silahkan tinggalkan alamat e-mail teman.