Pasca Bencana Nasional Tsunami
menyapu bumi serambi Mekkah, banyak polemik pertanahan yang muncul. Masyarakat
saling mengklaim dan memperebutkan hak tanah, sehingga semakin memperunyam
kondisi hak kepemilikan tanah waktu itu di Prov. D.I. Aceh khususnya masyarakat
yang mengalami bencana Tsunami. Apalagi ketika bencana, tidak ada yang tersisa
termasuk surat tanah.
Masih banyak kasus hak milik tanah
yang sering terjadi di masyarakat. Karena surat tanah hilang atau telah
terbakar ketika terjadi peristiwa seperti kebakaran, masyarakat sering
mengalami masalah dengan hak kepemilikan tanahnya. Masalah ini sebenarnya
berujung pada satu musabab yaitu, tidak adanya bukti valid yang bisa
menunjukkan hak kepemlikan tanah yaitu, Surat Tanah. Inilah dua fenomena nyata
yang dipaparkan oleh Pusat Arsip Nasional dalam kegiatan Sosialisasi Pentingnya
Arsip Senin, 09 Desember 2013.
Kegiatan sosialisasi ini diadakan di
Ball Room Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat. Sosialisasi menghadirkan 2 pembicara
yang berasal dari BKPA Provinsi Jakarta yang diwakilkan oleh Iwan Satyoprodjo,
S.H., M.H., dan arsiparis Direktorat Kearsipan Pusat ANRI, Nur Mas Intan B.M.,
S.AP., M.AP., yang mewakili Arsip Nasional R.I. Sementara kegiatan sosialisasi
dipandu oleh moderator dari akademisi Universitas Indonesia.
Setelah dibuka oleh moderator,
paparan pertama disampaikan oleh Pak Iwan. Dalam paparannya, dia
mensosialisasikan sistem pengarsipan provinsi Jakarta telah membuat sistem
pengarsipan berbasis konprehensif dan terpadu. “BPAD akan mendinamiskan
penyelenggaraan kearsipan sebagai suatu sistem yang komprehensif dan terpadu
agar menciptakan pengarsipan yang baik di Provinsi Jakarta. Setiap lembaga
negara, unit kearsipan (SAPD), unit pengolah, BUMD, ormas/orpol, ataupun
perorangan dapat mengarsipkan data mereka di BAPD”: kata Pak Iwan. Dengan
demikian ini akan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terkait
pengarsipan. Setelah pemaparan dari Pak Iwan selesai, selanjutnya moderator
membuka sesi tanya jawab.
Lalu, materi kedua disampaikan oleh
Bu Nur. Perempuan berdarah Batak ini, menyampaikan materi yang berkaitan dengan
hubungan pusat pengarsipan nasional dengan masyarakat. “Semua masyarakat dapat
mengakses arsip-arsip nasional di ANRI dan dapat mengikuti diorama di kantor
ANRI secara gratis.”: kata Bu Nur dengan sangat bersemangat. Sesekali lulucon
dihadirkan dalam pemaparan materinya.
Di sela-sela diskusi, Bu Nur juga
menyampaikan tentang peristiwa kebakaran yang pernah terjadi di kantor
Sekretaris Negara. “Jadi sebelum kejadian kebakaran di kantor Sekretaris Negara
dipublikasikan media, pihak ANRI telah lebih dahulu mengetahuinya, karena pihak
pemerintah telah menghubungi kami untuk mengamankan arsip-arsip yang menyangkut
bagian sekretaris negara jika kebakaran besar menghanguskan seluruh gedung.
Walaupun kebakaran yang lebih besar saat itu tidak terjadi.”: ujarnya. Hal itu
dilakukan karena menganggap arsip sangat penting bagi suatu instansi karena
merupakan aset berharga. Sama seperti di pemaparan materi I, setelah pemaparan
materi II, moderator membuka sesi tanya jawab.
Adapun jumlah peserta yang hadir
lebih dari 100 orang yang berasal dari masyarakat umum, LSM, mahasiswa,
seniman, dan praktisi. Acara yang dimulai jam 8 pagi ini berakhir jam 1 siang,
ditutup dengan acara makan siang bersama.
Pengarsipan adalah kegiatan yang
sering dianggap masih kurang terlalu penting. Namun ketika terjadi peristiwa
apalagi yang bisa menghilangkan dan merusak arsip, barulah masyarakat sadar
kalau surat-surat berharga penting untuk dijaga dan dirawat. Pengarsipan bukan
saja dilakukan oleh perusahaan, organisasi, ataupun kelompok, pengarsipan juga
penting untuk masyarakat.
Di masyarakat kita sering melihat
keluarga sering tidak memperhatikan keberadaan Kartu keluarga, Akta kelahiran
anak dan surat-surat lainnya. Ketika mereka ingin mengurus sesuatu hal dan
membutuhkan kartu keluarga ataupun akta kelahiran anak, barulah masyarakat
sibuk mencarinya. Ini potret yang sering dialami oleh masyarakat.
Oleh karena itu, pengarsipan perlu kita lakukan dengan baik agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi dan dapat mempermudah kita untuk mengurus sesuatu hal yang berkaitan dengan surat-surat penting.[]
MENJADI HEADLINE DI KOMPASIANA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika ingin diskusi atau komunikasi lanjut, silahkan tinggalkan alamat e-mail teman.