NOVA SARI SILALAHI
NIM. 071211920043
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi di perlukan perubahan yang dapat memajukan proses pembelajaran IPS di sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan sehari-hari yang ada di dunia ini. Oleh karena itu, pembelajaran IPS di butuhkan oleh peserta didik guna memperoleh ilmu pengetahuan yang semakin berkembang pesat dari masa ke masa dan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak jauh dari kehidupan peserta didik itu sendiri.
Oleh sebab itu, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) harus berkaitan dengan hal-hal yang mudah diterima oleh peserta didik mengerti dan tidak cepat bosan dalam proses kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dikelas. Dan disini peran guru sangat penting untuk memajukan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tersebut, sehingga kenyataan yang terjadi sekarang ini akan tidak lagi terulang. Dalam mata pelajaran IPS sering siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif dan sistematis karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan dengan baik dalam proses pembelajaran di kelas.
Menurut Mulyono,dkk (2006:111) menyatakan bahwa : “Ilmu pengetahuan sosial yang diberikan kepada para siswa meliputi pengetahuan dan pengertian tentang pokok-pokok dan konsep-konsep sederhana tentang
geografi, sejarah, pemerintahan, perekonomian, kemasyarakatan, dan antropologi yang berhubungan dengan usaha manusia dan perjuangan bangsa-bangsa untuk memecahkan masalah-masalah pokok dihadapinya dan yang meliputi tanah air dan dunia”.
Pendidikan dasar memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang dan mutu pendidikan di sekolah dasar harus mendapat perhatian yang serius khususnya pada mata pelajaran IPS yang selama ini dianggap membosankan dan tidak diminati siswa. Seperti kenyataan yang kita hadapi selama ini adalah para pendidik kita kurang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam penyajian materi pelajaran IPS ini. Pembelajaran yang dirancang selama ini cenderung membosankan menyebabkan menurunnya hasil belajar siswa.
Selama ini guru melaksanakan proses belajar mengajar dengan menekankan pada siswa untuk menghafal pelajaran saja padahal dalam proses pembelajaran siswa perlu aktif dan memperhatikan penjelasan guru agar tidak ada lagi siswa yang bermain pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam konteks ini guru diharapkan lebih banyak berperan sebagai fasilitator.
Siswa lebih sering menjadi pendengar pasif, sementara guru menyampaikan pelajaran, mendikte ataupun menulis di papan tulis karena guru tidak mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran yang dimulai. Para guru seringkali menyampaikan materi apa adanya sehingga pembelajaran IPS cenderung membosankan dan kurang menarik bagi siswa, sehingga pada gilirannya siswa kurang memuaskan dan masih rendah dan guru harus meningkatkan hasil belajar siswa agar siswa termotivasi dalam pelajaran IPS dengan melalui model pembelajaran MIND MAPPING atau peta pikiran pada pokok bahasan koperasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti akan menerapkan metode MIND MAPPING pada pokok bahasan koperasi agar membuat siswa berminat dan menyukai materi pelajaran IPS dan mengajarkan cara mudah mengingat. Maka MIND MAPPING merupakan suatu cara penyajian pembelajaran dengan jalan bertukar pendapat mencari pemecahan masalah untuk materi tertentu. Menurut Tony Buzan dan Femi Olivia (2008 : 7) menyatakan bahwa : “Dengan memanfaatkan gambar dan teks ketika seseorang mencatat atau mengeluarkan suatu ide yang ada di dalam pikiran, kita telah menggunakan dua belahan otak”. MIND MAPPING atau peta pikiran merupakan jalan pintas yang biasa membantu siapa saja untuk mempersingkat waktu sampai setengahnya untuk menyelesaikan tugas.
Dengan model pembelajaran MIND MAPPING, siswa diharapkan termotivasi untuk mengemukakan pertanyaan, sehingga proses pembelajaran menuntut keterlibatan dan keberanian siswa secara aktif dengan segenap aktivitasnya, dalam MIND MAPPING selalu ada satu pokok pembicaraan, mereka harus selalu senantiasa kembali kepada pokok masalahnya dalam MIND MAPPING semua anggota turut berpikir dan diperlukan disiplin yang ketat.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti mencoba untuk meneliti “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran) Dikelas IV SD ------- Medan Selayang”.
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat didentifikasi bahwa masalah-masalah antara lain sebagai berikut :
1. Rendahnya minat belajar siswa dikarenakan guru kurang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam pelajaran IPS.
2. Dalam pembelajaran IPS seringkali guru menggunakan metode yang tidak relevan sehingga hanya guru saja yang aktif sedangkan siswa sebagai pendengar.
3. Materi pembelajaran tidak mengacu pada buku dan sumber materi.
4. Kurangnya pemberian motivasi kepada siswa disebabkan ketidak pedulian dalam proses belajar terhadap siswa.
1.3. Pembatasan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang di atas, penelitian ini ingin meneliti Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pokok bahasan koperasi dengan menerapkan model pembelajaran MIND MAPPING (peta pikiran) dikelas IV SD ------- Medan Selayang.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model mind mapping dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan koperasi pada siswa kelas IV SD ------- Medan Selayang?”
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penelitian ini adalah Meningkatkan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan koperasi dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping (peta pikiran) di kelas IV SD Negeri 065011 Medan Selayang.
1.6. Manfaat Hasil Penelitian
1. Dapat memberi gambaran bagi guru tentang kesesuaian penggunaan model pembelajaran mind mapping (peta pikiran) dalam memperoleh hasil belajar yang optimal .
2. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif disekolah dan baik di gunakan bagi para pendidik di sekolah dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping (peta pikiran), yang dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang berorientasi dalam belajar dan akan lebih baik jika siswa sendiri menemukan apa yang menjadi kebutuhan belajarnya dan bukan karena diberitahukan oleh para pendidik, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa disekolah.
3. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan model pembelajaran mind mapping (peta pikiran) pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya di masa akan datang.
bs mnta lnjutannya nggak ??
BalasHapusni emaelku fitriarasyid@rocketmail.com
Silahkan follow blog ini dan LIKE fan page-ya (https://www.facebook.com/pages/Abadiorkes/225037724181841)
HapusSetelah itu saya akan memberikan naskah lengkapnya. Terima kasih :)
Silahkan konfirmasi di Fanpage Abadiorkes.
gan minta lanjutannya . . udah ane like kok. . ne email ane yudhawirastana17@gmail.com
BalasHapussudah dikirim
BalasHapusterima kasih sudah mampir :)
Terima kasih banyak mas.
Hapussama-sama smoga bermanfaat :)
Hapus