OLEH :
MONIKA BR, BARUS
NIM : 071211920456
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi
sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam aspek kehidupan manusia, perkambangan seluruh aspek keperibadian
manusia. Berdasarkan ketentuan system pendidikan nasional, manusia membutuhkan
pendidikan dalam kehidupannya.
Menurut UU. No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan
Nasional disebutkan ”Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
watak serta peradapan bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Bertujuan mengembangkan potensi didik menjadi manusia yang meriman dan
bertakwa dalam lingkungan sekolah. Berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
bertanggungjawab”.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan yang baik
diperlukan berbagai usaha dalam sektor pendidikan, diantaraya adalah pendidikan
dalam lingkungan sekolah. Sebab pendidikan di sekolah merupakan ilmu, salah
satu upaya untuk meningkatkan sumber daya pendidikan di sekolah yaitu adanya
tenaga pengajar (guru). Guru mendapatkan komponen utama dalam peruses
pembelajaran. Dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien, peran
pendidik sangatlah penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar serta mencapai
tujuan pengajaran.
Pembelajaran SAINS untuk SD merupakan sebagai
disiplin ilmu dan penerapannya dala masyarakat membuat pendidikan sains begitu penting. Akan tetapi
pengajaran sains yang
paling tepat untuk anak-anak adalah hendaknya dimodifikasikan sesuai dengan
tahap perkembangan kondisinya.
Berbagai strategi dan metode yang dapat
dilakukan guru untuk melakukan pendekatan dalam mengembangkan konsep pelajaran
SAINS agar meningkatkan hasil belajar adalah dengan menggunakan metode yang
tepat untuk membuat proses belajar mengajar yang tepat untuk membuat proses belajar
mengajar yang efektif. Setiap proses belajar mengajar ditandai dengan adanya
unsur lain antara lain : tujuan, metode, alat pengajaran, serta evaluasi. Unsur
metode dan alat pengajaran merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari
unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara mengantarkan
bahan pelajaran sampai pada tujuan.
Dalam mata pelajaran SAINS yang memerlukan
banyak variasi metode, media, maupun sumber belajar tak luput dari hal
tersebut. Karena itu mata pelajaran SAINS terdapat materi yang memerlukan
praktik kerja langsung. Melalui praktik siswa akan memperoleh pengalaman dan
pengetahuan baru melalui parsitipatif dalam diskusi. Keberhasilan pengajaran
SAINS juga tergantung pada keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar,
sedangkan keberhasilan siswa tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana
pendidikan, kurikulum maupun metode. Akan tetapi guru mempunyai posisi yang
sangat strategi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam penggunaan strategi pembelajaran
yang tepat.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
olehpeneliti pada SD Negeri 108621 Sibolangit dapat ditemukan hal-hal sebagai
berikut : Kondisi lingkungan yang kurang
kondusif, karena letak SD tersebut berdekatan dengan jalan dan rumah penduduk, Siswa
masih tergolong rendah penguasaannya dalam materi Perubahan Bend, Strategi
pembelajaran sains yang
diterapkan disekolah dasar terkesan masih sangat monoton, Terbatasnya alat peraga yang disediakan
disekolah dalam pengajaran bidang studi sains, guru bertindak sebagai satu-satunya
sumber belajar, menyajikan pelajaran dengan metode ceramah, latihan soal atau
drill, dengan sedikit sekali atau bahkan tanpa media pendukung, guru
cendrung bersikap otoriter, suasana belajar terkesan kaku, hanya
guru yang aktif (berbicara), siswanya pasif jika siswa tidak dapat menangkap
materi pelajaran kesalahan cendrung ditimpakan kepada siswa, dinding
kelas dibiarkan kosong atau jika ada hanya madding kebanyakan hanya berupa
gambar pahlawan.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut diatas
dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran di SD Negeri 108621 Sibolangit tidak
kondusif, sehingga menyebabkan penurunan nilai mata pelajarn SAINS. Pengamatan
ini di lakukan bagi guru dan siswa karena sewaktu guru mengajar diruangan.
Pengamatan ini masih pengamatan secara umum. Adapun nilai mata pelajaran yang
diperoleh siswa SD tersebut pada tahun ajaran 2010/2011 dibawah nilai
standar yaitu 6,1, sedangkan nilai standar yaitu 6,5 maka dapat dikatakan
bahwa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar kurang optimal. Salah satu
model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara optimal adalah model
pembelajaran Quantum Teaching.
Model pebelajaran ini menekankan kegiatannya
pada pengembangan potensi manusia secara optimal melalui cara-cara yang sangat
manusiawi, yaitu : mudah, menyenangkan, dan memberdayakan. Setiap anggota
komunitas belajar dikondisikan untuk saling mendukung. Siswa dan guru berlatih
dan bekerja sebagai pemain tim guna mencapai kesuksesan bersama. Dalam konteks
ini, sukses guru adalah sukses siswa, dan sukses siswa berarti sukses guru.
Model pembelajaran Quantum Teaching
mengambil bentuk “simponi” dalam pembelajaran, yang membagi unsur-unsur
pembentuknya menjadi dua kategori, terdiri dari konteks dan isi. Konteks berupa
penyiapan kondisi bagi penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas, sedangkan
isi merupakan
penyajian materi pelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini berjudul : ”Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Quantum Teaching Pada Mata Pelajaran SAINS Di Kelas V SD Negeri 108621 Sibolangit T.A 2010/2011.”
Bagi yang ingin mengetahui Bab-bab selanjutnya dari skripsi ini, silahkan tinggalkan komentar dan alamat e-mail
JANGAN LUPA BLOG INI DI FOLLOW YA....
bagus tapi kelanjutannya belum ada?
BalasHapus