SELAMAT DATANG SOBAT !!!! Terimakasih telah berkunjung ke ABADIORKES

8.02.2012

PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI SISWA PADA PENGGUNAAN ANIMASI MULTIMEDIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

Nama:  Ariansyah
NPM: 0513024002

Copyright Ariansyah



I.  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan mengandung unsur pendidikan.  Proses pembelajaran terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan lingkungan, dan siswa dengan sesamanya serta siswa dengan berbagai sarana yang ada.  Dari berbagai interaksi tersebut, diharapkan akan terjadi perubahan tingkah laku (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) yang disebut hasil belajar.  Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal apabila dilakukan dengan model instruksional dan penyampaian (media informasi pendidikan) yang tepat.
Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan dan objek kajiannya sangat luas, yaitu: mencakup semua makhluk hidup.  Pendidikan biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung.  Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar.  Dengan demikian, siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran biologi tersebut bagi diri serta masyarakatnya (Depdiknas, 2003: 6).  Dengan demikian, ilmu Biologi merupakan ilmu tentang kehidupan sehari-hari yang sangat kompleks dan bersifat kongkrit.
Meskipun demikian di dalam proses pembelajaran di sekolah, khususnya di SMA Negeri 5 Bandar Lampung pelajaran biologi masih disampaikan dalam bentuk yang abstrak.  Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, metode yang seringkali dilakukan oleh guru adalah metode ceramah.  Selain itu, guru juga pernah melakukan diskusi informasi, sehingga diskusi tersebut kurang terstruktur.  Untuk mendukung proses pembelajaran, guru di SMA tersebut jarang sekali menggunakan fasilitas multimedia, sementara sekolah sudah memilikinya.  Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya keterampilan guru dalam mengoperasikan alat-alat yang tersedia serta masih minimnya fasilitas pendukung seperti:  CD multimedia pembelajaran yang spesifik memuat indikator teretentu dengan durasi waktu yang telah disesuaikan dengan alokasi waktu setiap pertemuan.
Akibat dari penggunaan metode dan media yang kurang optimal tersebut diduga berdampak terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini ditunjukkan dari rendahnya pencapaian penguasaan biologi materi pokok sistem reproduksi manusia.  Berdasarkan hasil ujian semester siswa kelas XI semester genap SMA Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2007/2008 diketahui bahwa rata-rata nilai ujian semester yang diperoleh siswa adalah 59,02.  Nilai rata-rata tersebut belum memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah ditetapkan pada sekolah ini, yaitu ≥ 65,00.
Rendahnya penguasaan materi biologi di atas perlu ditingkatkan.  Untuk mewujudkan peningkatan tersebut perlu adanya inovasi dalam proses pembelajaran yang dilakukan, khusunya dalam hal metode dan media yang digunakan.  Perlu dikembangkan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pelajaran biologi dan dapat mengakomodasi perbedaan indidvidu siswa, sebagaimana dijelaskan oleh Dimyati (2006: 66), bahwa untuk mengakomodasi perbedaan individu siswa, guru perlu menentukan metode pembelajaran yang melayani semua siswa dan merancang berbagai media dalam menyajikan pesan pembelajaran.  Jika perbedaan individu siswa dapat dilayani maka semua interaksi dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan akan diperoleh hasil yang maksimal.
Salah satu inovasi yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran khususnya materi pokok sistem reproduksi manusia adalah animasi multimedia.  Sistem reproduksi manusia seringkali melibatkan mekanisme proses yang rumit dan struktur organ dengan bahasa latin yang sulit dipahami. Hal ini mungkin dapat diminimalisir dengan animasi multimedia yang mengintegrasikan berbagai media menjadi satu.  Setiap komponen media dapat merangsang satu atau lebih indra manusia.  Menurut Dale (1946, dalam Idris, 2008: 10) yang menyatakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indra pandang berkisar 75%, melalui indra dengar sekitar 13%, dan melalui indra lainnya sekitar 12%.  
Animsasi multimedia ini akan dapat digunakan dengan baik apabila disampaikan dengan metode pembelajaran yang tepat, seperti metode yang dapat melibatkan sebagian besar siswa secara aktif.  Salah satu metode yang sesuai adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi.  Pembelajaran kooperatif mempunyai titik tekan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.  Sedangkan TPS digunakan untuk membantu melibatkan semua pelajar dalam berpikir dan mendiskusikan suatu topik penting atau pertanyaan relevan dengan area studi sekarang  (Lendman, 2004: 1).  Berdasarkan hasil penelitian Rosmaini (2004, 13), diketahui bahwa penerapan metode TPS dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada pelajaran biologi kelas VII SLTPN 20 Pekan Baru tahun pelajaran 2002/2003.
Penelitian tentang animasi multimedia melalui pembelajaran TPS belum pernah dilakukan di sekolah-sekolah yang ada di Bandar Lampung.  Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai penguasaan materi pokok sistem reproduksi manusia oleh siswa pada penggunaan animasi multimedia melalui pembelajaran kooperatif tipe TPS, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap penguasaan materi pokok sistem reproduksi manusia oleh siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar  belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.      Adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan kombinasi animasi multimedia melalui pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap penguasaan materi  pokok sistem reproduksi manusia oleh siswa?
2.      Apakah penguasaan materi pokok sistem reproduksi manusia oleh siswa pada penggunaan kombinasi animasi multimedia dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik dari pada tanpa kombinasi media animasi multimedia?
C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui pengaruh yang signifikan dari penggunaan kombinasi animasi multimedia melalui pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap penguasaan materi pokok sistem reproduksi manusia oleh siswa.
2.      Mengetahui penguasan materi pokok sistem reproduksi manusia oleh siswa pada penggunaan kombinasi animasi multimedia dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS dibandingkan tanpa kombinasi animasi multimedia.
D.    Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1)      Siswa, yaitu mendapat pengalaman belajar yang berbeda dalam pembelajaran materi pokok sistem reproduksi manusia.
2)      Guru, yaitu mendapatkan wawasan tentang penggunaan kombinasi animasi multimedia dan pembelajaran kooperatif tipe TPS sebagai alternatif pembelajaran dalam usaha mengoptimalkan penguasaan materi sistem reproduksi manusia siswa.
3)      Peneliti, yaitu memberikan wawasan, pengalaman, bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk memilih media dan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi pokok sistem reproduksi manusia.
4)      Sekolah, yaitu sebagai masukan untuk mengoptimalkan penggunaan kombinasi animasi multimedia dalam kegiatan pembelajaran di sekolah pada khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.
E.     Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IPA3 dan XI IPA4 semester genap SMA Negeri 5 Bandar Lampung tahun Pelajaran 2008/2009.
2.      Objek penelitian adalah penguasaan materi pokok sistem reproduksi manusia yang diperoleh dari hasil pretes dan postes
3.      Kombinasi animasi multimedia yang dimaksud adalah teks (grafis), gambar, animasi, audio, visual, dan video yang diintegrasikan dengan software macromedia flash 8, kemudian diproyeksikan ke layar dengan bantuan komputer atau laptop, sound sistem, dan LCD
4.      Pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah pembelajaran kooperatif yang terdiri dari tiga fase, yaitu berfikir (thingking), berpasangan (pairing), dan berbagi (sharing).
F.     Kerangka Pikir
Proses pembelajaran salah satunya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa, yaitu ditunjukkan oleh adanya hasil belajar yang memuaskan.  Untuk memperoleh hasil belajar yang memuaskan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu siswa, guru, dan model pembelajaran, serta media yang digunakan.  Di dalam pembelajaran guru dihadapkan pada macam-macam keunikan siswa, dalam kelas yang terdiri dari 40 oarang siswa, maka akan ditemukan 40 macam keunikan, seperti: tingkah laku, cara belajar, tingkat kepahaman dan sebagainya.  
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, guru sebagai mediator dan fasilitator dalam proses pembelajaran harus mampu melayani setiap siswa sesuai karakteristik mereka masing-masing.  Implikasi prinsip perbedaan individu-individu tersebut diantaranya dengan cara menggunakan berbagai metode yang dianggap mampu mengakomodasi semua kebutuhan siswa dan merancang pemanfaatan berbagai media dalam menyajikan pesan-pesan pembelajaran.  
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh guru adalah penggunaan animasi multimedia yang dikombinasikan dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS.  Animasi multimedia mencakup berbagai media yang terintegrasi menjadi satu.  Setiap komponen media dapat merangsang satu atau lebih indra manusia.  Selain itu berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan mudah jika dibantu dengan media yang kompleks, dimana 13% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 75% lewat indera penglihatan dan 12% dari indra lainnya.  
Pembelajaran kooperatif mempunyai titik tekan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.  Sedangkan TPS digunakan untuk membantu melibatkan semua pelajar dalam berpikir dan mendiskusikan suatu topik penting atau pertanyaan relevan dengan area studi sekarang.   Metode pembelajaran ini akan mempertajam ingatan siswa dan mampu mengembagkan interaksi siswa di dalam kelas sehingga sebagian besar akan lebih aktif.  Dengan demikian diharapkan pembelajaran menggunakan animasi multimedia yang dikombinasikan dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS akan memberikan hasil yang lebih maksimal jika dibandingkan dengan pembelajaran hanya dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS saja.
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah animasi multimedia dan pembelajaran kooperatif tipe TPS serta variabel terikatnya adalah penguasaan materi pokok sistem reproduksi oleh siswa.
G.    Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
“Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan kombinasi animasi multimedia melalui pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap penguasaan materi pokok sistem reproduksi manusia oleh siswa”
Hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
H1  =    Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan kombinasi animasi
            multimedia dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap
            penguasaan materi pokok sistem reproduksi manusia oleh siswa.
H0  =    Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan kombinasi
            animasi multimedia dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap
            penguasaan materi pokok sistem reproduksi manusia oleh siswa.


Bagi teman-teman yang ingin mendapatkan Bab selanjutnya bisa mengisi kolom komentar, Trism :)

2 komentar:

Jika ingin diskusi atau komunikasi lanjut, silahkan tinggalkan alamat e-mail teman.