Nama: Ariansyah
NPM: 0513024002
Copyright Ariansyah
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang kompleks
dan mengandung unsur pendidikan. Proses
pembelajaran terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan guru, siswa
dengan lingkungan, dan siswa dengan sesamanya serta siswa dengan berbagai
sarana yang ada. Dari berbagai interaksi
tersebut, diharapkan akan terjadi perubahan tingkah laku (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap) yang disebut hasil belajar. Dengan demikian proses pembelajaran akan
berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal apabila dilakukan
dengan model instruksional dan penyampaian (media informasi pendidikan) yang
tepat.
Biologi adalah
ilmu mengenai kehidupan dan objek kajiannya sangat luas, yaitu: mencakup semua
makhluk hidup. Pendidikan biologi menekankan pada pemberian pengalaman
secara langsung. Karena itu, siswa perlu
dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar. Dengan demikian, siswa dapat merasakan manfaat
pembelajaran biologi tersebut bagi diri serta masyarakatnya (Depdiknas, 2003:
6). Dengan demikian, ilmu Biologi
merupakan ilmu tentang kehidupan sehari-hari yang sangat kompleks dan bersifat
kongkrit.
Meskipun
demikian di dalam proses pembelajaran di sekolah, khususnya di SMA Negeri 5
Bandar Lampung pelajaran biologi masih disampaikan dalam bentuk yang abstrak. Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan, metode yang seringkali dilakukan oleh guru adalah metode ceramah. Selain itu, guru juga pernah melakukan diskusi
informasi, sehingga diskusi tersebut kurang terstruktur. Untuk mendukung proses pembelajaran, guru di
SMA tersebut jarang sekali menggunakan fasilitas multimedia, sementara sekolah
sudah memilikinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya keterampilan guru
dalam mengoperasikan alat-alat yang tersedia serta masih minimnya fasilitas
pendukung seperti: CD multimedia pembelajaran
yang spesifik memuat indikator teretentu dengan durasi waktu yang telah
disesuaikan dengan alokasi waktu setiap pertemuan.
Akibat
dari penggunaan metode dan media yang kurang optimal tersebut diduga berdampak
terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini ditunjukkan dari rendahnya
pencapaian penguasaan biologi materi pokok sistem reproduksi manusia. Berdasarkan hasil ujian semester siswa kelas
XI semester genap SMA Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2007/2008
diketahui bahwa rata-rata nilai ujian semester yang diperoleh siswa adalah
59,02. Nilai rata-rata tersebut belum
memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah ditetapkan pada
sekolah ini, yaitu ≥ 65,00.
Rendahnya
penguasaan materi biologi di atas perlu ditingkatkan. Untuk mewujudkan peningkatan tersebut perlu
adanya inovasi dalam proses pembelajaran yang dilakukan, khusunya dalam hal
metode dan media yang digunakan. Perlu
dikembangkan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
pelajaran biologi dan dapat mengakomodasi perbedaan indidvidu siswa,
sebagaimana dijelaskan oleh Dimyati (2006: 66), bahwa untuk mengakomodasi
perbedaan individu siswa, guru perlu menentukan metode pembelajaran yang
melayani semua siswa dan merancang berbagai media dalam menyajikan pesan
pembelajaran. Jika perbedaan individu
siswa dapat dilayani maka semua interaksi dalam pembelajaran dapat berjalan
dengan baik dan akan diperoleh hasil yang maksimal.
Salah satu inovasi yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran khususnya materi pokok sistem reproduksi
manusia adalah animasi multimedia. Sistem
reproduksi manusia seringkali melibatkan mekanisme proses yang rumit dan struktur
organ dengan bahasa latin yang sulit dipahami. Hal ini mungkin dapat
diminimalisir dengan animasi multimedia yang mengintegrasikan berbagai
media menjadi satu. Setiap komponen
media dapat merangsang satu atau lebih indra manusia. Menurut Dale (1946, dalam Idris, 2008: 10) yang menyatakan
bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indra pandang berkisar 75%, melalui
indra dengar sekitar 13%, dan melalui indra lainnya sekitar 12%.
Animsasi multimedia
ini akan dapat digunakan dengan baik apabila disampaikan dengan metode pembelajaran
yang tepat, seperti metode yang dapat melibatkan sebagian besar siswa secara
aktif. Salah satu metode yang sesuai adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) atau berpikir
berpasangan berbagi.
Pembelajaran kooperatif mempunyai titik tekan bahwa siswa akan lebih
mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi
dengan temannya. Sedangkan TPS digunakan untuk membantu melibatkan semua pelajar dalam
berpikir dan mendiskusikan suatu topik penting atau pertanyaan relevan dengan
area studi sekarang (Lendman, 2004: 1). Berdasarkan hasil penelitian
Rosmaini (2004, 13), diketahui bahwa penerapan metode TPS dapat meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas siswa pada pelajaran biologi kelas VII SLTPN 20
Pekan Baru tahun pelajaran 2002/2003.
Penelitian tentang animasi multimedia melalui pembelajaran TPS belum pernah
dilakukan di sekolah-sekolah yang ada di Bandar Lampung. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai penguasaan materi pokok sistem reproduksi
manusia oleh siswa pada penggunaan animasi multimedia melalui pembelajaran
kooperatif tipe TPS, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap penguasaan materi
pokok sistem reproduksi manusia oleh siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri
5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh yang signifikan dari
penggunaan kombinasi animasi multimedia melalui pembelajaran kooperatif tipe
TPS terhadap penguasaan materi pokok
sistem reproduksi manusia oleh siswa?
2. Apakah penguasaan materi pokok sistem
reproduksi manusia oleh siswa pada penggunaan kombinasi animasi multimedia dengan
pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik dari pada tanpa kombinasi media animasi
multimedia?
C. Tujuan
Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh yang signifikan dari penggunaan kombinasi animasi multimedia melalui
pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap penguasaan materi pokok sistem
reproduksi manusia oleh siswa.
2. Mengetahui penguasan materi pokok sistem reproduksi manusia
oleh siswa pada penggunaan kombinasi animasi multimedia dengan pembelajaran
kooperatif tipe TPS dibandingkan tanpa kombinasi animasi multimedia.
D. Manfaat
penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk:
1)
Siswa, yaitu mendapat
pengalaman belajar yang berbeda dalam pembelajaran materi pokok sistem
reproduksi manusia.
2)
Guru, yaitu mendapatkan
wawasan tentang penggunaan kombinasi animasi multimedia dan pembelajaran
kooperatif tipe TPS sebagai alternatif pembelajaran dalam usaha mengoptimalkan
penguasaan materi sistem reproduksi manusia siswa.
3)
Peneliti, yaitu memberikan wawasan, pengalaman, bahan
masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk memilih media dan metode
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi pokok sistem
reproduksi manusia.
4)
Sekolah, yaitu sebagai masukan untuk mengoptimalkan penggunaan
kombinasi animasi multimedia dalam kegiatan pembelajaran di sekolah pada
khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.
E.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IPA3
dan XI IPA4 semester genap SMA Negeri 5 Bandar Lampung tahun
Pelajaran 2008/2009.
2.
Objek penelitian adalah penguasaan materi pokok sistem
reproduksi manusia yang diperoleh dari hasil pretes dan postes
3.
Kombinasi animasi multimedia yang dimaksud adalah teks
(grafis), gambar, animasi, audio, visual, dan video yang diintegrasikan dengan software macromedia flash 8, kemudian
diproyeksikan ke layar dengan bantuan komputer atau laptop, sound sistem, dan
LCD
4.
Pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari tiga fase, yaitu berfikir (thingking), berpasangan (pairing),
dan berbagi (sharing).
F. Kerangka
Pikir
Proses pembelajaran salah satunya bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan siswa, yaitu ditunjukkan oleh adanya hasil belajar yang memuaskan. Untuk memperoleh hasil belajar yang memuaskan
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu siswa, guru, dan model
pembelajaran, serta media yang digunakan. Di dalam pembelajaran guru dihadapkan pada
macam-macam keunikan siswa, dalam kelas yang terdiri dari 40 oarang siswa, maka
akan ditemukan 40 macam keunikan, seperti: tingkah laku, cara belajar, tingkat
kepahaman dan sebagainya.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, guru sebagai mediator dan fasilitator
dalam proses pembelajaran harus mampu melayani setiap siswa sesuai
karakteristik mereka masing-masing. Implikasi prinsip perbedaan individu-individu
tersebut diantaranya dengan cara menggunakan berbagai metode yang dianggap
mampu mengakomodasi semua kebutuhan siswa dan merancang pemanfaatan berbagai
media dalam menyajikan pesan-pesan pembelajaran.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh guru adalah penggunaan animasi
multimedia yang dikombinasikan dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS. Animasi multimedia mencakup berbagai
media yang terintegrasi menjadi satu. Setiap
komponen media dapat merangsang satu atau lebih indra manusia. Selain
itu berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan
mudah jika dibantu dengan media yang kompleks, dimana 13% dari yang dipelajari
terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 75% lewat indera penglihatan dan
12% dari indra lainnya.
Pembelajaran
kooperatif mempunyai titik tekan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Sedangkan TPS digunakan
untuk membantu melibatkan semua pelajar dalam berpikir dan mendiskusikan suatu
topik penting atau pertanyaan relevan dengan area studi sekarang. Metode pembelajaran ini akan mempertajam
ingatan siswa dan mampu mengembagkan interaksi siswa di dalam kelas sehingga sebagian
besar akan lebih aktif. Dengan demikian
diharapkan pembelajaran menggunakan animasi multimedia yang dikombinasikan
dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS akan memberikan hasil yang lebih maksimal
jika dibandingkan dengan pembelajaran hanya dengan pembelajaran kooperatif tipe
TPS saja.
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas adalah animasi multimedia dan pembelajaran kooperatif tipe TPS
serta variabel terikatnya adalah penguasaan materi pokok sistem reproduksi oleh
siswa.
G. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
“Ada
pengaruh yang signifikan dari penggunaan kombinasi animasi multimedia melalui pembelajaran
kooperatif tipe TPS terhadap penguasaan materi pokok sistem reproduksi manusia oleh
siswa”
Hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
H1 = Ada
pengaruh yang signifikan dari penggunaan kombinasi animasi
multimedia dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap
penguasaan materi pokok sistem
reproduksi manusia oleh siswa.
H0 = Tidak
ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan kombinasi
animasi multimedia dengan
pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap
penguasaan materi pokok sistem
reproduksi manusia oleh siswa.
Bagi teman-teman yang ingin mendapatkan Bab selanjutnya bisa mengisi kolom komentar, Trism :)
gan...
BalasHapusBAB slanjutnya mana.?
silahkan tinggalkan e-mail gan....:)
BalasHapus