1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sains
merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu dan proses penemuan
tentang alam secara sistematis. Sains
menggunakan suatu pendekatan emperis melalui pengamatan untuk mencari
penjelasan tentang fenomena alam. Hal
ini sangatlah menantang dan menarik terutama bagi siswa untuk berpikir secara
ilmiah. Hal tersebut perlu dijadikan
dasar pertimbangan dalam mengembangkan mata pelajaran sains termasuk biologi
(Mulyasa, 2008:211-212).
Mata
pelajaran biologi termasuk dalam rumpun pelajaran IPA yang memiliki
karakteristik memerlukan kegiatan penyelidikan/eksperimen sebagai bagian dari
kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan proses sains yang dilandasi sikap
ilmiah. Selain itu, pembelajaran biologi
mengembangkan rasa ingin tahu melalui penemuan/inkuiri berdasarkan pengalaman
langsung yang dilakukan melalui kerja ilmiah untuk memanfaatkan fakta,
membangun konsep, prinsip, teori, dan hukum.
Keterampilan proses dalam biologi meliputi keterampilan
mengobservasi/mengamati, mengklasifikasi, memprediksi/meramal, menafsirkan,
menyusun hipotesis, melaksanakan penyelidikan/eksperimen untuk pengumpulan
data, menyajikan hasil penyelidikan/ekperimen dalam bentuk tabel/grafik, serta
membahas, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan secara tertulis maupun lisan
(BSNP, 2006:vii).
Pembelajaran biologi menekankan pada pemberian
pengalaman secara langsung, oleh karena itu, siswa perlu dibantu untuk
mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan
memahami alam sekitar (Depdiknas, 2003:6).
Dengan demikian dalam
pembelajaran biologi siswa tidak hanya ditekankan untuk menghafal dan menguasai
materi biologi saja, tetapi juga ditekankan untuk menemukan fakta-fakta,
konsep-konsep, dan teori-teori dengan keterampilan proses dan sikap ilmiah
siswa sendiri. Siswa juga ditekankan untuk
langsung terlibat dalam kegiatan-kegiatan dan pengalaman-pengalaman ilmiah
sehingga diharapkan siswa akan menemukan fakta atau teori baru bagi siswa itu
sendiri.
Pada kurikulum biologi SMA materi pokok sistem
pencernaan makanan yang dipelajari di kelas XI IPA, merupakan salah satu materi
pokok dalam pelajaran biologi disekolah.
Kompetensi dasar
dalam materi pokok yang harus dicapai adalah menjelaskan keterkaitan antara
struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia). Materi pokok sistem pencernaan makanan tersebut memiliki karakteristik menggunakan
bahasa latin/ilmiah yang sulit dilafalkan oleh siswa, mengamati mekanisme yang
sifatnya abstrak. Untuk mencapai kompetensi dasar dan
pemahaman siswa terhadap karakteristik materi tersebut, siswa harus memiliki sejumlah
keterampilan proses sains misalnya kemampuan melaksanakan
penelitian uji kandungan bahan makanan, mengamati (mengobservasi) untuk memperoleh informasi
mengenai struktur organ penyusun sistem pencernaan, mengklasifikasi
untuk dapat menggolongkan organ pencernaan berdasarkan perbedaan fungsi dan
menggolongkan jenis pencernaan berdasarkan organ yang terlibat dalam proses
pencernaan, menafsirkan kelainan/penyakit pada sistem pencernaan berdasarkan
karakteristiknya, menerapkan pengetahuan mengenai sistem pencernaan makanan
dalam kehidupan sehari-hari dan mengkomunikasikan informasi yang diperoleh secara
tertulis maupun lisan.
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan
guru yang mengajar di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pringsewu diketahui
bahwa guru
menganggap keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran biologi masih
belum tergali secara optimal.
Keterampilan proses sains siswa yang muncul hanya pada aspek
mengamati. Selama proses pembelajaran
biologi guru belum dapat menentukan metode atau model pembelajaran yang tepat
untuk mengembangkan keterampilan proses sains pada diri siswa. Hal ini terlihat bahwa selama proses pembelajaran
masih banyak didominasi oleh guru dengan menggunakan metode ceramah. Adapun metode lain yang digunakan adalah metode
diskusi kelas, akan tetapi hanya sebagian siswa saja yang terlibat aktif dalam
diskusi. Siswa pun lebih banyak menerima informasi dari
guru. Dengan demikian keterampilan proses
sains siswa pun belum dapat dikembangkan secara optimal. Kurangnya pengembangan terhadap keterampilan
proses sains diduga dapat berdampak pada penguasaan materi siswa.
Materi pokok sistem pencernaan
makanan dipilih dalam penelitian ini, karena penyampaiannya selama ini kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran
dan berdasarkan kompetensi dasar pada materi pokok tersebut maka diharapkan
dapat mengembangkan keterampilan
proses sains pada diri siswa, sehingga dapat membantu siswa untuk mencapai
standar ketuntasan belajar minimal di sekolah yaitu 100% siswa telah mencapai
nilai ≥ 65.
Berdasarkan kondisi di atas, maka dibutuhkan
alternatif model pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan proses
sains siswa. Model pembelajaran yang
diduga dapat mengembangkan keterampilan proses sains siswa salah satunya adalah model inkuiri
terpimpin. Dugaan ini berdasarkan
penelitian Elvan (2007:51) yang memperoleh kesimpulan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan inkuiri terpimpin dapat mengembangkan aspek keterampilan
proses sains siswa kelas XI di SMA Negeri X Bandung pada konsep sistem
ekskresi, rata-rata kemampuan keterampilan proses sains siswa SMA dikriteriakan
baik.
Model inkuiri
terpimpin adalah suatu model yang dipandang ilmiah dalam melakukan penyelidikan
untuk memperoleh suatu penemuan, dimana pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh
siswa berdasarkan petunjuk guru.
Petunjuk yang diberikan pada umumnya berbentuk pertanyaan
membimbing. Langkah pembelajaran dalam model
inkuiri terpimpin dimulai dari merumuskan masalah, hipotesis, mengumpulkan
data, menguji hipotesis dengan data dan menarik kesimpulan (Sumiati dan Asra,
2008:103).
Berdasarkan
uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Pringsewu dengan menerapkan model
inkuiri terpimpin. Melalui
penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh proses
pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terpimpin dalam pembelajaran
terhadap keterampilan keterampilan proses sains siswa pada materi pokok sistem
pencernaan makanan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
- Apakah penggunaan model inkuri terpimpin dalam pembelajaran berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi pokok sistem pencernaan makanan?
- Apakah keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan model inkuiri terpimpin dalam pembelajaran lebih tinggi dibandingkan tanpa model inkuiri terpimpin?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh penggunaan model inkuiri
terpimpin dalam pembelajaran terhadap keterampilan proses sains siswa pada
materi pokok sistem pencernaan makanan.
2. Keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan
model inkuiri terpimpin dalam pembelajaran dibandingkan tanpa model inkuiri
terpimpin.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi
siswa:
Dapat memberikan
pengalaman belajar yang berbeda dalam pembelajaran pada materi pokok
sistem pencernaan makanan dengan mengembangkan keterampilan proses sains
siswa.
2. Bagi
Guru:
Dapat memberikan alternatif dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan keterampilan
proses sains siswa.
3. Bagi
Peneliti:
Dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam
pembelajaran biologi dengan menggunakan model inkuiri terpimpin.
4. Bagi
Sekolah:
Dapat dijadikan
masukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran biologi di sekolah.
E.
Ruang
Lingkup Penelitian
Untuk
menghindari terjadinya salah penafsiran dalam penelitian ini, maka ruang
lingkup pada penelitian ini adalah:
1. Model inkuiri terpimpin merupakan model
pembelajaran melalui penyelidikan untuk dapat memperoleh suatu penemuan dimana
pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk-petunjuk
guru berupa pertanyaan membimbing.
Langkah pembelajaran dalam model inkuiri terpimpin adalah merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data (menguji
hipotesis dengan data), dan membuat kesimpulan.
- Keterampilan proses sains merupakan wahana penemuan dan pengembangan fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan bagi siswa yang dapat mengembangkan sikap dan nilai pada diri siswa.
- Keterampilan proses sains siswa pada penelitian ini diperoleh dari hasil pretes sebagai penilaian keterampilan proses sains awal siswa dan postes sebagai penilaian keterampilan proses sains akhir siswa pada materi pokok sistem pencernaan makanan meliputi aspek mengamati, mengklasifikasikan, menafsirkan, dan memprediksi.
4. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2 dan XI IPA3 SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran
2009/2010.
- Materi yang diajarkan kepada siswa selama penelitian adalah Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan.
F. Kerangka Pikir
Pelajaran
biologi merupakan hasil pikiran manusia berdasarkan pengalaman, pemikiran dan
penyesuaian dengan lingkungannya. Pendidikan biologi
menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Karena itu, siswa perlu
dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar. Pembelajaran biologi memerlukan kegiatan
penyelidikan sebagai bagian dari kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan
proses sains yang dilandasi sikap ilmiah.
Keterampilan
proses sains merupakan wahana penemuan dan pengembangan fakta, konsep, dan prinsip ilmu
pengetahuan bagi siswa yang dapat mengembangkan sikap dan nilai pada diri
siswa. Aspek keterampilan proses sains yang diamati pada
penelitian ini meliputi aspek mengamati, mengklasifikasikan, menafsirkan, dan
memprediksi.
Dalam upaya
mengembangkan keterampilan proses sains siswa pada pelajaran biologi,
diperlukan penggunaan model pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu model yang dapat mengembangkan keterampilan proses sains
siswa adalah model pembelajaran inkuiri terpimpin. Dalam penelitian ini peneliti mencoba
menggunakan model inkuiri terpimpin
dalam pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa secara aktif untuk
mengembangkan keterampilan proses sains dalam pelajaran biologi pada materi
pokok sistem pencernaan makanan. Model pembelajaran inkuiri terpimpin dirancang
untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam waktu yang
relatif singkat. Pelaksanaan pembelajaran
model inkuiri terpimpin adalah mengajukan pertanyaan atau permasalahan,
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan.
Dengan
menggunakan model inkuiri terpimpin dalam pembelajaran biologi pada materi Sistem Pencernaan Makanan, diharapkan siswa dapat mengembangkan
keterampilan proses sains
yang dimiliki melalui kegiatan
penyelidikan yang berpusat pada siswa, sehingga siswa terlibat aktif
secara mental maupun
fisik dalam proses pembelajaran dimana dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada
siswa.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
1. H0 = Tidak ada pengaruh yang
signifikan dari penggunaan model inkuiri terpimpin dalam pembelajaran terhadap
keterampilan proses sains siswa pada materi pokok sistem pencernaan makanan.
H1 = Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan model inkuiri terpimpin dalam
pembelajaran terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi pokok sistem
pencernaan makanan.
2. H0 = Keterampilan proses sains
siswa pada penggunaan model inkuiri terpimpin sama dengan tanpa model inkuiri terpimpin.
H1 =Keterampilan proses sains siswa pada penggunaan model
inkuiri terpimpin lebih tinggi dibandingkan tanpa model inkuiri terpimpin.
Untuk mendapatkan Bab-bab selanjutnya, silahkan isi komentar..:)
mas boleh minta Bab 3 nya gak???
BalasHapuspenasaran dgn perhitungannya pake uji apa ya
makasih banyak ya :)
silahkan tinggalkan e-mail,nanti akan dikonfirmasi langsung ke e-mail saudari
Hapuskak, minta BAB 2 nya sih kak..
Hapusmau tau jelas tntang inkuiri terpimpin. referensinya dari bku apa aja ya kak.
nice ;)
BalasHapusfollw me pliss utk lebih bnyk lagi share
ok langsung ke TKP :)
Hapusbagus... tampilkan bab yang lain dong
BalasHapusmohon tinggalkan e-mail anda, dan nanti di konfirmasi..
Hapusmau tanya, model pembelajaran inkuiri dalam kajian teori skripsi anda di jabarkan dalam model pembelajaran? soalnya klo dicari macam-macam model pembelajaran, inkuiri tidak termasuk. tolong dibalas. trima kasih
BalasHapussebenarnya ada beberapa teori yang mengatakan bahwa inkuiri merupakan model pembelajaran (tapi saya lupa teori siapa,he...), dan tinggal mencantumkan teori tersebut, sudah cukup kuat kalau inkuiri adalah model:)
Hapusboleh minta bab-bab selanjutnya
BalasHapussilahkan tinggalkan e-mail, nanti langsung dikonfirmasi..
Hapustx:)
lanjut nympe bab 5 lahh.....!!!
BalasHapussilahkan tinggalkan alamat e-mail, nanti akan langsung dikonfirmasi:)
BalasHapustlng dikirimi sampai terakhir ya, email saya asmarislove@gmail.com
BalasHapussudah dikirim..
Hapusterima kasih telah sudi mampir..
:)
bab selanjutnya bisa nee?
BalasHapusmohon agar meninggalkan e-mailnya..
Hapustrims sudah mampir..:)
tolong kirim untuk selanjutnya,, sebagai bahan referensi...
BalasHapusaripuspita_sari@yahoo.com
terima kasih :)
sudah dikirim kok mb....
Hapussilahkan cek e-mail nya...
tx telah sudi mampir di ABADIORKES..
:)
bagus untuk dikembangkan.
BalasHapusthenk u sudah mampir...:)
Hapustolong kirim bab selanjutnya. trim..
BalasHapuskharistarub@gmail.com
sudah dikirim
Hapustx sudah mampir :)
tlg dikirim bab berikutx....trim sebelumx,
BalasHapusAlamat e-mailnya tidak ada, dan saya kebingungan hendak kirim kmana...
Hapuswah bisa jadi referensi nih, bagi dong mas, nih email saya topaz_1402@yahoo.co.id thanks :)
BalasHapussilahkan follow terelebih dahulu blog saya mb/mas.....
Hapustrims :)
tolong bab" selanjutny y mass.. memori_madsar@yahoo.com
BalasHapussilahkan terlebih dahulu follow blog ini mas/mb...
Hapustrims:)
Sharing dong mas ...............
BalasHapusKalo TGT bisa jg digunakan dalam keterampilan proses sains gak ???
makasihh.... :)
bisa menurut sintaks nya ...:)
HapusMas mohon krm ke zhaharazuleika @gmail.com. saya sedang butuh lanjutannya. Trmaksh sblma.
BalasHapuskak kirim yang lengkap ya tolong sarinila25@gmail.com
BalasHapusmas, boleh minta bab 2 ngga mas? kalo boleh kirim ke email saya wulankyo96@gmail.com
BalasHapus