Jawabannya singkat,
karena mereka kreatif dan memiliki wawasan yang luas. Disamping itu pada
dasarnya mereka punya kemauan. Dan satu lagi, mereka senang membaca. Saya agak
tergelitik ketika mendengar salah seorang teman saya, sebut saja si A,
mengatakan kepada saya bahwa membaca itu hanya pekerjaan buang-buang waktu.
Walaupun sempat terpengaruh, namun lama-kelamaan justru sebaliknya. Persepsi
saya adalah membaca merupakan kegiatan mengefektifkan waktu. Karena ketimbang
saya hanya ngobrol-ngobrol kosong sambil berkumpul ria dengan teman-teman lebih
baik saya mengambil buku atau mejalah atau Koran untuk dibaca. Jadi persepsi
saya adalah membaca itu mengefektifkan waktu kita.
Berbeda dengan persepsi
saya, kalau menurut Burn, Roe dan Ross (1984) membaca merupakan proses
penerimaan simbol oleh sensorik, kemudian mengintererpretasikan simbol, atau
kata yang dilihat atau mempersepsikan, mengikuti logika dan pola tata bahasa
dari kata-kata yang ditulis penulis, mengenali hubungan antara simbol dan suara
antara kata-kata dan apa yang ingin ditampilkan, menghubungkan kata-kata
kembali kepada pengalaman langsung untuk memberikan kata-kata yang bermakna dan
mengingat apa yang merela pelajari dimasa lalu dan menggabungkan ide baru dan
fakta serta menyetujui minat individu dan sikap yang merasakan tugas membaca.
(walaupun sedikit panjang, namun masuk akal juga sich…)
Berbeda denga mereka
bertiga tadi, Si Juel (Sandjaja, 2005) mengartikan bahwa membaca adalah proses
untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan,
sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat
intisari dari bacaan.
Ada lagi persepsi lain
menurut si Tampubolon (salah satu marga salah satu suku di Indonesia), membaca
adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun
dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf.
Walaupun banyak persepsi,
banyak asumsi, tetapi menurut saya, semua yang dikatakan mereka adalah yang
positif semua. Artinya tidak ada kontradiksi diantara pengertian yang
disampaikan mereka. Intinya membaca itu sangat bermanfaat untuk kita dan tidak
ada dosanya kita membaca. Oleh karena itu, karena membaca itu bermanfaat, lalu
mengapa kita tidak ocba, ketimbang kita coba-coba yang tidak bermanfaat….
Membaca terkadang memang
adalah pekerjaan membosankan bagi beberapa orang termasuk saya dulu. Namun
kalau kebiasaan membaca ditingkatkan, maka yang tadinya membosankan akan
berubah menjadi mengasyikkan.
Saya teringat ketika buku-buku
di rumah yang berjejer rapi di lemari ruang tengah, sudah berapa tahun saya
tinggal dan menjadi penghuni rumah sendiri, baru telah kelas 3 SMA baru saya
buka-buka itu buku. Awalnya sempat bĂȘte karena
kebetulan bukunya tidak seperti yang saya harapkan bisa memberikan kenikmatan
sendiri. Namun setelah membaca kata demi kata lama kelamaan ada rasa ingin
tahun untuk melanjutkan bacaan agar memperoleh informasi yang lebih sehingga
jadi deh.. akhirnya kegiatan membaca
menjadi seru sekarang ini.
Membaca adalah pekerjaan
yang sebenarnya sudah kita lakukan sejak TK sampai sekarang, hanya saja kita
masih terlalu berpikir rumit kalau kita mau baca satu buku atau membaca
majalah. Kita masih lebih senang membaca Koran karena lembar halamannya sedikit
dan bisa langsung mengetahui informasinya walaupun hanya membaca Judul atau lead beritanya. Padahal untuk menjadi
besar, seseorang tidak bisa dilepaskan dengan yang namanya buku.
Langkah awal adalah
mengubah mind set kita yaitu, membuat
sugesti kita bahwa membaca buku bukan sesuatu pekerjaan yang rumit dan membuang
waktu. Ditambah dengan niat yang teguh, saya yakin kita bisa membudayakan
kegiatan membaca.
Dari referensi yang say
abaca, ada beberapa teknik membaca tergantung dengan bahan bacaan dan tujuan
membaca bahan bacaan tersebut diantaranya:
A.
Membaca dengan Scanning
Pengertian:
Membaca tatap (scanning)
atau disebut juga
membaca memindai adalah membaca sangat cepat. Ketika seseorang membaca
memindai, dia akan melampaui banyak kata. Menurut Mikulecky & Jeffries
(dalam Farida Rahim, 2005), membaca memindai penting untuk meningkatkan
kemampuan membaca. Teknik membaca ini berguna untuk mencari beberapa informasi
secepat mungkin. Biasanya kita membaca kata per kata dari setiap kalimat yang
dibacanya. Dengan berlatih teknik membaca memindai, seseorang bisa belajar
membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara yang lebih cepat. Tapi, membaca
dengan cara memindai ini tidak asal digunakan. Jika untuk keperluan untuk
membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli hukum, dan sebagainya, perlu
lebih detil membacanya.
Scanning atau membaca
memindai berarti mencari informasi spesifik secara cepat dan akurat. Memindai
artinya terbang di atas halaman-halaman buku. Membaca dengan teknik memindai
artinya menyapu halaman buku untuk menemukan sesuatu yang diperlukan. Scanning
berkaitan dengan menggerakan mata secara cepat keseluruh bagian halaman
tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu.
Teknik membaca
memindai (scanning) adalah teknik menemukan informasi dari bacaan secara cepat,
dengan cara menyapu halaman demi halaman secara merata, kemudian ketika sampai
pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata berhenti. Mata bergerak cepat,
meloncat-loncat, dan tidak melihat kata demi kata.
Langkah-langkah
Scanning:
- Perhatikan penggunaan urutan seperti ‘angka’, ‘huruf’, ‘langkah’, ‘pertama’, ‘kedua’, atau ‘selanjutnya’.
- Carilah kata yang dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya.
- Terkadang penulis menempatkan kata kunci di batas paragraph
Langkah atau proses
scanning yang lain yakni:
Scanning dilakukan
dengan cara:
·
Menggerakkan
mata seperti anak panah langsung meluncur ke bawah menemukan informasi yang
telah ditetapkan,
·
Setelah
ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan keterangan lengkap dari
informasi yang dicari, dan
·
Pembaca
dituntut memiliki pemahaman yang baik berkaitan dengan karakteristik yang
dibaca (misalnya, kamus disusun secara alfabetis dan ada keyword di setiap
halaman bagian kanan atas, ensiklopedi disusun secara alfabetis dengan
pembalikan untuk istilah yang terdiri dari dua kata, dan sebagainya).
Tujuan:
Adapun tujuan dari
membaca scanning yaitu:
- Mencari informasi dalam buku secara cepat,
- Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang telah ditentukan pembaca,
- Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan scanning dilakukan, pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang dicari.
- Mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. Biasanya, ini dilakukan jika Anda telah mengetahui dengan pasti apa yang Anda cari sehingga berkonsentrasi mencari jawaban yang spesifik.
Contoh:
Membaca
scanning/memindai misalnya membaca mencari arti kta di kamus, menbaca acara
siaran di Telivisi, membaca daftar pejalanan, memcari nomor telepon di buku
telepon,membaca daftar menu makan di rumah makan, membaca jadwal
pelajaran,mencari pada papan pengumuman, mencari topik pada daftar isi sebuah
buku dll
B.
Membaca
Skimming
Pengertian:
Membaca-layap (skimming) adalah membaca dengan cepat untuk
mengetahui isi umum atau bagian suatu bacaan. (Farida Rahim, 2005). Membaca
layap dibutuhkan untuk mengetahui sudut pandang penulis tentang sesuatu,
menemukan pola organisasi paragraf, dan menemukan gagasan umum dengan cepat
(Mikulecky & Jeffries dalam Farida Rahim, 2005).
Pengertian lain dari
membaca skimming adalah membaca sekilas atau membaca cepat untuk mendapatkan
suatu informasi dari yang kita baca. Skimming dilakukan untuk melakukan
pembacaan cepat secara umum dalam suatu bahan bacaan. Dalam skimming, proses
membaca dilakukan secara melompat-lompat dengan melihat pokok-pokok pikiran
utama dalam bahan bacaan sambil memahami tema besarnya.
Selain untuk
mendapatkan gagasan utama dari sebuah teks. Untuk mengetahui apakah suatu
artikel sesuai dengan apa yang kita cari. Untuk menilai artikel tersebut,
apakah menarik untuk dibaca lebih lanjut secara mendetail. Kecepatan membaca
secara skimming biasanya sekitar 3-4 kali lebih cepat dari membaca biasa.
Langkah-langkah
Skimming:
- Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut.
- Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar Anda mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut.
- Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph
- Jangan membaca kata per kata. Biarkan mata Anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah kata kunci atau keyword-nya
- Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut
Tujuan:
Banyak yang
mengartikan skimming sebagai sekedar menyapu halaman, sedangkan pengertian yang
sebenarnya adalah suatu ketrampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk
mendapatkan hasil yang efisien, untuk berbagai tujuan, seperti hal berikut:
·
Untuk
mengenali topik bacaan. Apabila anda pergi ke toko buku atau perpustakaan dan
ingin mengetahui pembahasan apa dalam buku yang anda pilih itu, anda melakukan
skimming beberapa menit (atau browsing). Skimming untuk melihat bahan yang akan
dibaca, sekadar untuk mengetahui bahan tersebut, juga dilakukan orang untuk
memilih artikel di majalah dan surat kabar (kliping)
·
Untuk
mengetahui pendapat orang (opini). Disini anda sudah mengetahui topik yang
dibahas, yang anda butuhkan adalah pendapat penulis itu terhadap masalah
tersebut. Misalnya, tulisan tajuk surat kabar; anda mungkin cukup membaca
paragraf pertama atau akhir yang biasanya memuat kesimpulan yang dibuat oleh
penulisnya (redaksi).
·
Untuk
mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca seluruhnya. Anda
perlu melihat semua bahan itu untuk memilih ide yang bagus, tetapi tidak
membaca secara lengkap
·
Untuk
mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok dan cara semua itu disusun
dalam kesatuan pikiran dan mencari hubungan antarbagian bacaan itu. Mungkin
secara kronologi, membandingkan, atau bentuk lain. Skimming berguna untuk
memilih bahan yang perlu dipelajari dan didingat. Skimming berguna untuk survei
buku sebelum dibaca, seperti dapat dilihat pada uraian SQ3R sebelum ini.
·
Untuk
penyegaran yang pernah dibaca, misalnya dalam mempersiapkan ujian atau sebelum
menyampaikan ceramah. Skimming ini juga disebut sebagai review (tinjau balik).
Contoh:
Skimming untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah halaman buku
teks sehingga dapat memutuskan apakah buku tersebut berguna dan perlu dibaca
lebih pelan dan mendetail.
C. Membaca untuk memahami.
Teknik ini banyak
digunakan untuk membaca buku-buku non fiksi yang cenderung rumit. Membaca
dilakukan dengan lebih perlahan, mendalam dan terkadang berulang-ulang,
sehingga menetap dalam ingatan. Untuk mengulang, dapat digunakan teknik skimming
atau scanning.
D. Membaca dengan Mengeja.
Teknik ini digunakan
jika bacaan menyangkut istilah-istilah asing atau teknis. Tujuannya agar
pengejaan nama tidak salah dan nama tersebut benar-benar menancap dalam
ingatan.
E. Membaca sambil Mencatat.
Tepatnya membaca
sambil mencatat poin-poin penting. Jika sudah menyangkut materi bacaan yang
banyak, catatan-catatan kecil berupa kata kunci atau “jembatan-jembatan
keledai” akan sangat membantu untuk mengingat keseluruhan bacaan.
Membaca merupaka pekerjaan yang tidak sulit hanya saja
berapa persenkah, penduduk Indonesia yang gemar membaca?
Ini fenomenal, untuk
melakukan pekerjaan yang tidak rumit saja kita tidak mampu, lalu bagaimana dengan pekerjaan yang rumit?
Pasti kita juga akan susah melakukannya. Mari memulai melakukan pekerjaan yang
tidak rumit yaitu dengan membaca, agar kita lebih mengetahui informasi yang
bermanfaat untuk kita praktekkan demi tujuan hidup, bangsa dan Negara kita.
Mari membaca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika ingin diskusi atau komunikasi lanjut, silahkan tinggalkan alamat e-mail teman.