OLEH :
Nova Cristina
Cibro
071211910119
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang harus dipahami
oleh siswa. Karena IPS tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia
sehari-hari. Sebab IPS mengkaji mengenai masalah-masalah dan perkembangan- perkembangan
sosial yang ada di masyarakat. Sebenarnya IPS selalu mengalami perkembangan
yang berbanding lurus dengan kemajuan sains dan tekhnologi. Hakikat IPS adalah
mengenai manusia sebagai makhluk sosial yang berhubungan dengan dunianya. Manusia
dalam dunianya tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain itulah
sebabnya manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. IPS sebagai bidang
pendidikan, tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial
melainkan peserta didik juga harus mengembangkan mereka menjadi Sumber Daya
Manusia warga Indonesia yang berketerampilan sosial dan berintelektual
tinggi yang memiliki perhatian serta
kepedulian sosial yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan nasional.
(http://beduatsuko.blogspot.com) memberi batasan “IPS adalah
merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari
pelajaran Ilmu-ilmu Sosial”. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang
Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah,
geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya.
IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil
pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi,
ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik. (http://massofa.wordpress.com/) mendefinisikan “IPS
sebagai pelajaran yang merupakan paduan sejumlah mata pelajaran sosial”.
Namun, hal demikian tidak sering
disadari oleh sebagian siswa yang disebabkan minimnya informasi mengenai apa
dan bagaimana sebenarnya IPS itu. Sehingga berakibat buruk pada hasil belajar
siswa, sebab mereka hanya belajar IPS dengan mendengarkan penjelasan seorang
guru, dan menghapal materi. Padahal
hasil belajar khususnya pembelajaran IPS diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan pada diri siswa.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan selama mengikuti PPLT (Program Pengalaman
Lapangan Terpadu) tahun 2010 di SD Negeri 101775 Sampali. Peneliti menemukan
suatu permasalahan yaitu rendahnya aktifitas dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Hal ini dapat di lihat dari nilai
yang di peroleh dari masing-masing siswa yang berjumlah 34 orang masih di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yakni siswa yang memperoleh nilai ≥
60 hanya 13 orang siswa atau berkisar 39,40% yang berarti 20 orang siswa
atau berkisar 60,60% dari seluruh jumlah populasi siswa belum menguasai materi
pelajaran IPS pada pokok bahasan Kegiatan Menghasilkan Barang dan Jasa.
Sementara kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPS yang di tetapkan di SD
Negeri 101775 Sampali yaitu 70. Berdasarkan prinsip belajar tuntas,
pembelajaran di katakan berhasil apabila 75% siswa menguasai materi. yang di
ajarkan.
Pada data tersebut siswa yang menguasai ≥
60% materi baru mencapai 39,40% sehingga perlu dilakukan tindakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Mengapa hasil belajar siswa tersebut terjadi?
Setelahpeneliti melihat dilapangan pada
waktu PPL terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor Intern dan
faktor Ekstern. Faktor intren yaitu dalam diri siswa tidak adanya minat siswa
dalam belajar IPS karena siswa menganggap IPS adalah pelajaran nomor dua
dibandingkan dengan pelajaran yang lainnya, jadi pada saat belajar siswa
kebanyakan rebut dan tidak peduli apa yang dijelaskan oleh guru. Dan kurangnya
perhatian siswa terhadap pelajaran IPS siswa mengangap pelajaran IPS pelajaran
yang membosankan karena sistem penghapalan yang selalu dilakukan. Adapun Faktor
Ekstern yaitu guru dalam menjelaskan pelajaran IPS terlalu monoton menggunakan
metode ceramah sehingga kebanyakan siswa mengantuk. Guru dalam proses belajar
mengajar kurang melibatkan siswa. Sehingga siswa tidak termotivasi dalam
pembelajaran IPS. Jadi masalah-masalah tersebut diatas mengakibatkan hasil
belajar siswa sangat rendah.
(http://beduatsuko.blogspot.com) mengatakan Guru
sebagai pengajar, memiliki kewajiban pertama dan utama bagi guru adalah
mengajarkan kepada peserta didik apa yang mudah dipahami. Guru jangan
memberikan tugas-tugas berupa penghapalan tetapi perlu pengajaran berupa eksperiman,
demonstrasi, pemecahan soal dan tugas, dan penyelidikan yang mengandung
motivasi dan membangkitkan aktivitas peserta didik.
Dan bagaimana mengubah pradigma berpikir tentang IPS
sebagai mata pelajaran hapalan. Bagaimana IPS dapat dijadikan mata pelajaran
yang mampu mengembangkan kemampuan brfikir siswa?
Pembelajaran Pengembangan kemampuan berpikir
dianggap cocok diterapkan dalam pendidikan di Indonesia dalam pelajaran IPS.
Strategi pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran yang
mendukung pembelajaran IPS. Sistem pengajaran
yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Weil dan Joyce 1980
(dalam Wina Sanjaya 2009:223) menempatkan model pembelajaran ini kedalam model
pembelajaran Cognitive Growth: Increasing
the Capacity to Think.
Didukung Dari penelitian sebelumnya dikatakan bahwa
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) adalah model
pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya siswa
dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa
secara verbal.
Hal ini didasarkan kepada asumsi bahwa kemampuan
berbicara secara verbal merupakan salah satu kemampuan berpikir. Telaah
fakta-fakta social atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan
kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada
pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan
anak mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data
yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Dan sasaran akhir SPPKB adalah
kemampuan anak dalam memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf
perkembangan anak.
Dari keseluruhan latar
belakang diatas, penulis berkeinginan untuk melakukan suatu penelitian dengan
judul
“Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Pengembangan Kemampuan Berpikir di
Kelas IV SDN NO 101775 Samapali T.A 2010/2011
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dari penelitian ini adalah :
1. Dalam
proses belajar mengajar guru masih monton menggunakan metode ceramah
2. Strategi
pembelajaran yang dilakukan kurang melibatkan siswa dalam proses belajar
mengajar
3. Hasil
belajar IPS siswa rendah
4. Kurangnya
minat siswa dalam pmbelajaran IPS
5. Kurangnya
prhatian siswa dalam pelajaran IPS
1.3
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah
diatas, sebenarnya banyak masalah yang harus diatasi namun mengingat waktu,
dana, tenaga, dan kemampuan peneliti maka masalah dalam penelitian ini dibatasi
meningkatkan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Pengembangan Kemampuan
Berpikir pada pokok bahasan “ Kegiatan
Menghasilkan Barang dan Jasa” di kelas IV SDN 101775 Sampali.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada
latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah
melalaui Strategi Pembelajaran
Pengembangan Kemampuan Berpikir dapat meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan
Kegiatan Menghasilkan Barang dan Jasa pada siswa kelas IV SD Negeri 101775
Sampali?
1.5
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penelitian ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar melalui Strategi pembelajaran
Pengembangan Kemampuan Berpikir di kelas IV SD Negeri 101775 Sampali
1.6
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain :
1.
Bagi
sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
2.
Bagi
guru untuk menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran dan penggunaan Strategi pembelajaran terutama pelajaran IPS
3.
Bagi peneliti dapat memberikan pemahaman
baru tentang penerapan strategi pembelajaran pengembangan kemampuan berpikir
dan Sebagai bahan kepustakaan bagi peneliti yang bermaksud mengadakan
penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan masalah yang diteliti
Bagi yang ingin mengetahui Bab-bab selanjutnya dari skripsi ini, silahkan tinggalkan komentar dan alamat e-mail
JANGAN LUPA BLOG INI DI FOLLOW YA....
JANGAN LUPA BLOG INI DI FOLLOW YA....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika ingin diskusi atau komunikasi lanjut, silahkan tinggalkan alamat e-mail teman.