SELAMAT DATANG SOBAT !!!! Terimakasih telah berkunjung ke ABADIORKES

6.23.2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERFIKIR DI KELAS IV SDN......... T.A 2010/2011

OLEH :
Nova Cristina Cibro
071211910119

BAB I
PENDAHULUAN

1.1             Latar Belakang Masalah
           Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang harus dipahami oleh siswa. Karena IPS tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Sebab IPS mengkaji mengenai masalah-masalah dan perkembangan- perkembangan sosial yang ada di masyarakat. Sebenarnya IPS selalu mengalami perkembangan yang berbanding lurus dengan kemajuan sains dan tekhnologi. Hakikat IPS adalah mengenai manusia sebagai makhluk sosial yang berhubungan dengan dunianya. Manusia dalam dunianya tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain itulah sebabnya manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. IPS sebagai bidang pendidikan, tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial melainkan peserta didik juga harus mengembangkan mereka menjadi Sumber Daya Manusia warga Indonesia yang berketerampilan sosial dan berintelektual tinggi  yang memiliki perhatian serta kepedulian sosial yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan nasional.

(http://beduatsuko.blogspot.com) memberi batasan “IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial”. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya.

 IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik. (http://massofa.wordpress.com/) mendefinisikan “IPS sebagai pelajaran yang merupakan paduan sejumlah mata pelajaran sosial”.
Namun, hal demikian tidak sering disadari oleh sebagian siswa yang disebabkan minimnya informasi mengenai apa dan bagaimana sebenarnya IPS itu. Sehingga berakibat buruk pada hasil belajar siswa, sebab mereka hanya belajar IPS dengan mendengarkan penjelasan seorang guru,  dan menghapal materi. Padahal hasil belajar khususnya pembelajaran IPS diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan pada diri siswa.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan selama mengikuti PPLT (Program Pengalaman Lapangan Terpadu) tahun 2010 di SD Negeri 101775 Sampali. Peneliti menemukan suatu permasalahan yaitu rendahnya aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Hal ini dapat di lihat dari nilai yang di peroleh dari masing-masing siswa yang berjumlah 34 orang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yakni siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 hanya 13 orang siswa atau berkisar 39,40% yang berarti 20 orang siswa atau berkisar 60,60% dari seluruh jumlah populasi siswa belum menguasai materi pelajaran IPS pada pokok bahasan Kegiatan Menghasilkan Barang dan Jasa. Sementara kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPS yang di tetapkan di SD Negeri 101775 Sampali yaitu 70. Berdasarkan prinsip belajar tuntas, pembelajaran di katakan berhasil apabila 75% siswa menguasai materi. yang di ajarkan.
Pada data tersebut siswa yang menguasai ≥ 60% materi baru mencapai 39,40% sehingga perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Mengapa hasil belajar siswa tersebut terjadi? Setelahpeneliti  melihat dilapangan pada waktu PPL terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor Intern dan faktor Ekstern. Faktor intren yaitu dalam diri siswa tidak adanya minat siswa dalam belajar IPS karena siswa menganggap IPS adalah pelajaran nomor dua dibandingkan dengan pelajaran yang lainnya, jadi pada saat belajar siswa kebanyakan rebut dan tidak peduli apa yang dijelaskan oleh guru. Dan kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran IPS siswa mengangap pelajaran IPS pelajaran yang membosankan karena sistem penghapalan yang selalu dilakukan. Adapun Faktor Ekstern yaitu guru dalam menjelaskan pelajaran IPS terlalu monoton menggunakan metode ceramah sehingga kebanyakan siswa mengantuk. Guru dalam proses belajar mengajar kurang melibatkan siswa. Sehingga siswa tidak termotivasi dalam pembelajaran IPS. Jadi masalah-masalah tersebut diatas mengakibatkan hasil belajar siswa sangat rendah.
(http://beduatsuko.blogspot.com) mengatakan Guru sebagai pengajar, memiliki kewajiban pertama dan utama bagi guru adalah mengajarkan kepada peserta didik apa yang mudah dipahami. Guru jangan memberikan tugas-tugas berupa penghapalan tetapi perlu pengajaran berupa eksperiman, demonstrasi, pemecahan soal dan tugas, dan penyelidikan yang mengandung motivasi dan membangkitkan aktivitas peserta didik.
Dan bagaimana mengubah pradigma berpikir tentang IPS sebagai mata pelajaran hapalan. Bagaimana IPS dapat dijadikan mata pelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan brfikir siswa?
Pembelajaran Pengembangan kemampuan berpikir dianggap cocok diterapkan dalam pendidikan di Indonesia dalam pelajaran IPS. Strategi pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran IPS. Sistem pengajaran  yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Weil dan Joyce 1980 (dalam Wina Sanjaya 2009:223) menempatkan model pembelajaran ini kedalam model pembelajaran Cognitive Growth: Increasing the Capacity to Think.
Didukung Dari penelitian sebelumnya dikatakan bahwa Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.
Hal ini didasarkan kepada asumsi bahwa kemampuan berbicara secara verbal merupakan salah satu kemampuan berpikir. Telaah fakta-fakta social atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan anak mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Dan sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak dalam memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak.
Dari keseluruhan latar belakang diatas, penulis berkeinginan untuk melakukan suatu penelitian dengan judul
 “Meningkatkan Hasil Belajar  Siswa Pada Pelajaran IPS dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Pengembangan Kemampuan Berpikir di Kelas IV SDN NO 101775 Samapali T.A 2010/2011
1.2          Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dari penelitian ini adalah :
1.      Dalam proses belajar mengajar guru masih monton menggunakan metode ceramah
2.      Strategi pembelajaran yang dilakukan kurang melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar
3.      Hasil belajar IPS siswa rendah
4.      Kurangnya minat siswa dalam pmbelajaran IPS
5.      Kurangnya prhatian siswa dalam pelajaran IPS

1.3             Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, sebenarnya banyak masalah yang harus diatasi namun mengingat waktu, dana, tenaga, dan kemampuan peneliti maka masalah dalam penelitian ini dibatasi meningkatkan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Pengembangan Kemampuan Berpikir  pada pokok bahasan “ Kegiatan Menghasilkan Barang dan Jasa” di kelas IV SDN 101775 Sampali. 
1.4        Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah melalaui Strategi  Pembelajaran Pengembangan Kemampuan Berpikir dapat meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan Kegiatan Menghasilkan Barang dan Jasa pada siswa kelas IV SD Negeri 101775 Sampali?

1.5        Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar melalui Strategi pembelajaran Pengembangan Kemampuan Berpikir di kelas IV SD Negeri 101775 Sampali
1.6        Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain :
1.          Bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
2.          Bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan penggunaan Strategi pembelajaran terutama pelajaran IPS

3.         Bagi peneliti dapat memberikan pemahaman baru tentang penerapan strategi pembelajaran pengembangan kemampuan berpikir dan Sebagai bahan kepustakaan bagi peneliti yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan masalah yang diteliti

Bagi yang ingin mengetahui Bab-bab selanjutnya dari skripsi ini, silahkan tinggalkan komentar dan alamat e-mail

JANGAN LUPA BLOG INI DI FOLLOW YA....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ingin diskusi atau komunikasi lanjut, silahkan tinggalkan alamat e-mail teman.