SELAMAT DATANG SOBAT !!!! Terimakasih telah berkunjung ke ABADIORKES

10.10.2012

Nilai Sebuah Lukisan





sumber gambar: http://www.qo2022.com

Awal bulan Mei 2012, dunia seni sempat dikejutkan dengan terkukuhnya karya seni termahal se-jagad raya yang terjual dalam suatu lelang. Karya seni itu adalah “The Scream”, sebuah lukisan unik karya seniman ekspresionis asal Norwegia, Edvard Munch dengan nominal penjualan mencapai 120 Juta Dolar AS (sekitar 11 triliun rupiah). Lukisan yang dibuat pada tahun 1893 (seitar 119 tahun lalu), ternyata mampu menghipnotis seorang pembeli (belum diketahui identitas lengkapnya) dan sanggup menggelodorkan segepok dolar untuk mendapatkan lukisan “The Scream” tersebut



Cita seni dan estetika lukisan tersebut pada dasarnya memang tinggi walaupun jika dilihat sekilas seperti lukisan tua yang nyentrik dan hanya berupa pusaran-pusaran warna di setiap sudut kainfas lukisan, namun jika diamati lebih tajam lagi, maka para penikmat lukisan akan memiliki segudang interpretasi berbeda dari masing-masing orang tentang lukisan terebut. Berdasarkan inilah, banyak penikmat seni, khususnya seni lukisan menggadang-gadang lukisan “The Scream” menjadi competitor “Monalisa” sebagai lukisan terbaik sepanjang masa dan paling fenomenal hingga saat ini.

Terlepas dari sebuah nilai lukisan tersebut, semula (119 tahun lalu), pada dasarnya Munch tidak pernah berpikir kalau lukisannya akan menjadi lukisan termahal dan paling fenomenal di Abad ke-21 ini, karena hakikat orientasi seorang seniman bukan pada sebuah apresiasi saja, melainkan pada keunikannya. Untuk menilai karya, seorang seniman harus berani dan mampu untuk keluar dari karya yang dibuatnya agar bisa melihat secara objektif, tentang kekurangan sautu karya yang telah dibuat. “Bagaimana bisa aku menilai sebuah lukisan, jika aku berada di dalamnya”. Oleh karena itu, setiap karya , sesekali perlu memisahkan diri dengan pembuatnya.

Konteks filosofis penilaian sebuah lukisan ternyata berhubungan dengan penilaian terhadap “aku” dalam kehidupan sehari-hari. “Aku’ di sini bisa saja diri senidiri, kita, kami, keluarga, organisasi atau masyarakat berada di dalam “aku”. Salah satu gambarannya seperti pada penilaian suatu organisasi/lembaga. Jika ingin mengevaluasi atau menilai organisasi, “aku’ harus bisa menjadi pribadi yang eksternal yang bisa melihat organisasi dari luar sehingga tampak jelas hal-hal yang perlu diperbaiki. Jika “Aku” masih di internal akan tetap memiliki ego kuat dan ngotot untuk tidak memberikan penilaian onjektif bagi organisasi. Atau gambaran lain, untuk menilai diri sendiri, hasilnya akan tampak onjektif ketika “aku” yang di internal bertransisi menjadi “aku’ yang eksternal.

Hal seperti ini memang manusiawi, dimana akan sangat susah untuk lebih objektif kepada pribadi sendiri. Seseorang tidak mungkin bisa dan mampu melihat bagaian tubuh belakang jika tidak menggunakan alat bantu seperti cermin atau meminta gambaran orang lain yang bisa melihat jelas bagian belakang tubuh kita. Manusia sulit memberikan objektivitas kepada diri sendiri jika “aku” belum bisa keluar dari diri itu sendiri.

Seperti lukisan “The Scream”, dimana yang memberikan nilai lukkisan tersebut bukan pelukisnya Munch melainkan orang lain. Begitu juga dengan kehidupan kita. Jangan pernah skeptic dengan penilainan yang diberikan orang kepada kita dan jangan terlalu keukeuh dengan pendapat sendiri, karena orang lain lebih bisa melihat dan menilai kita secara utuh ketimbang diri sendiri.

Maka dari itu, kita perlu refleksi atas masukan dan pemikiran yang disampaikan seseorang kepada kita asalkan ide dan penilaiannya adalah membangun sehingga bisa memperbaiki karakter yang masih lemah Lagi, kita akan menjadi pribadi yang lebih menerima penilaian orang lain meskipun itu pahit.

UOUS

Bisa dibaca di kompasiana

4 komentar:

  1. tx informasinya.....saya jadi tau ada lukisan tandingan monalisa

    BalasHapus
  2. kalau gak salah ada juga ya film nya yang judulnya scream

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia sob...
      kalau gk salah sudah sampai 4 series...

      tx sudah mampir sob

      Hapus

Jika ingin diskusi atau komunikasi lanjut, silahkan tinggalkan alamat e-mail teman.