23
April 2011
15:21
- Materi
- Fasilitator
- Peserta
- Sarana/prasarana
- Kader yang tidak siap dalam transferisasi
- Kader yang tidak siap dalam aktualisasi diri
- Dalam proses rekruitmen (penanaman ideologi)
- Faktor eksternal yang menjadi perlawanan
- Sulit dalam distribusi kader
- Kedekatan (proximity) sesuai dengan kebutuhan dan potensi.
- Posisi/peranan kaderisasi yang sesuai pasca perekrutan, melalui kebijakan program yang dibuat oleh pengurus.
- Masa perekrutan : penanaman ideologi
- Masa pendampingan : sifat privat (non organisasional)
- Masa bimbingan : masalah organisasional, pemahaman mendalam organisasional.
- Pendidikan kader berlevel sesuai dengan kebutuhan kader dan potensi cabang.
- Spiritual / masa transisi dalam pemuridan : transferisasi dan berkesinambungan
- Integritas/ proximity dalam masa pendampingan dan bimbingan : transferisasi dan berkesinambungan
- Profesional/ aktualisasi diri dalam lembaga
Efrial Ruly
Materi PDSPK
terdahulu masih konvensional dan klasik
Berkomunikasi
dengan dengan utusasn ToT di bengkulu
Gambaran
Permasalahan
Masih
sekedar prasyarat dan formalitas
Perebutan orang - orang menjadi anggota
Kegiatan harus menjual dan dikemas menarik
Staknasi dan statis
Harus dimaksimalkan
Kebutuhan lahir dari permasalahan
Sering terjadi miss observation
kepada anggota yang sudah di Maper
Harus ada program dari sekfung lain yang mengikta kader
Komposisi dari tahap-tahap dalam kaderisasi :
Tindak lanjut dalam pola diskursus
Tahap ini yang menjadi arahan untuk distribusi
kader, baik pada internal cabang ataupun pada lembaga kemahasiswaan, ataupun
lembaga sejenisnya.
Profil kader yang ideal sesuai dengan arahan PDSPK 2006 yang
disederhanakan melalui kurikulum tingkatan cabang
Hakekat anggota : kebutuhan akademik dan fasilitas penanaman
nilai – nilai organisasional
Terjadi penyusutan/ seleksi alam
- Hubungan ke visi dan misi dan sinkro ke poiter "pembinaan"
- Hubungan dengan Tri Panji (Tinggi Iman, Tinggi Ilmu, Tinggi Pengabdian)
- '81/'91 buku kuning, 1992/2002 (buku biru), 2006
- 2002 - 2006 terjadi kekosongan pola pengkaderan
- Banyak cabang terjebak dengan PDSPK yang lama
- Kriteria yang mengikuti pendidikan kader
- Tidak terlalu khawatir dengan jumlah SDM yang ingin mengikuti pendidikan kader
Laikmen Sipayung
- Membuat kelompok kecil
- Masa pendampingan, PK harus diberikan arahan dan muatan PDSPK
- Masa bimbingan, PK membahas muatan organisasi dengan metode kelmpok diskusi
- Maper (BPC)
- Pendidikan Kader
- Harapannya ada BP pengkaderan yang concern mengurusi pengkaderan
Pemanfaatan peran komisariat
dalam pendidikan kader
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika ingin diskusi atau komunikasi lanjut, silahkan tinggalkan alamat e-mail teman.