|
Oleh:
LENI PUTRI HARAHAP
071211920575
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dalam kegiatan
belajar mengajar, siswa adalah sebagai subjek dari kegiatan pendidikan. Karena
itu, inti proses pendidikan tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam
mencapai suatu tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tentu saja akan dapat
tercapai jika siswa berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Keaktifan siswa disini tidak hanya dituntun dari segi fisik,
tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik siswa yang aktif, tetapi
fikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran
tidak tercapai. Ini sama halnya siswa tidak belajar karena siswa tidak
merasakan perubahan dalam dirinya. Padahal belajar pada hakekatnya adalah
“perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan
aktifitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan tidak
termasuk kategori belajar. Misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila, dan
sebagainya.
|
Dari ketetapan yang diharapkan
hanya 28% dari 25 siswa yang memenuhi kriteria, berarti 72% siswa belum
mencapai standar ketuntasan belajar yang diharapkan. Masih banyak siswa kurang aktif untuk mencari
sendiri penjelasan tambahan materi yang tidak ada di buku pegangan sehingga
proses pembelajaran tidak berjalan dengan efektif karena hanya mengandalkan
satu buku saja sehingga berakibat rendahnya kemampuan siswa mengingat materi
pelajaran yang telah diajarkan dikarenakan keadaan kelas yang tidak kondusif,
dimana adanya siswa yang tidak memperhatikan, berbincang-bincang, bahkan
mengganggu teman saat proses pembelajaran berlangsung, kurangnya kemampuan
profesionalisme guru yaitu hanya berceramah saja dalam proses pembelajaran maka
berakibat siswa engganan untuk belajar karena prosesw pembelajaran berjalan secara
monoton. Dari masalah tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
Keadaan ini tentu akan menyebabkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran
dengan baik sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Untuk mengatasi masalah ketidaktuntasan siswa dalam belajar,
maka guru diharapkan dapat melakukan perbaikan dengan melihat sejauh mana para
siswa dapat menguasai suatu materi yang telah diajarkan dengan menggunakan
strategi pembelajaran yang sesuai sehingga proses belajar mengajar menjadi
lebih menarik dan tidak membosankan. Sehingga dapat diketahui faktor apa saja
yang menyebabkan ketidaktuntasan belajar tersebut.
Disamping itu, seorang guru harus dapat menciptakan suatu
kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa dapat belajar secara
efektif dan efisien. Berbagai usaha dilakukan untuk dapat meningkatkan hasil
belajar yang maksimal. Tes sumatif atau ulangan harian pada umumnya hanya
dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan siswa tentang materi yang
telah diajarkan.
Salah satu usaha yang perlu dilakukan dengan menggunakan
strategi pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual merupakan fenomena
yang sedang tumbuh dalam pendidikan, baik pendidikan sekolah maupun pendidikan
luar sekolah. Pembelajaran ini perlu dikembangkan karena kegiatan pembelajaran
kontekstual disesuaikan dengan pelaksanaan sistem pendidikan nasional. Adapun
strategi pembelajaran kontekstual yang dimaksud adalah dengan menggunakan tipe masyarakat belajar (Learning Community).
Strategi pembelajaran kontekstual dilakukan dengan harapan siswa Madrasah
Ibtidaiyah Swasta AR-RIDHO No. 03 Patumbak mengalami peningkatan hasil belajar
dan ketuntasan dalam belajar.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi
Pembelajaran Kontekstual Tipe Learning Community untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Swasta AR-RIDHO No.
03 Patumbak Tahun Ajaran 2010-2011.”
b.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi
masalah penelitian ini adalah:
1.
Rendahnya hasil
belajar siswa
2.
Siswa kurang aktif untuk mencari sendiri penjelasan tambahan
materi yang tidak ada di buku pegangan
3.
Rendahnya kemampuan siswa mengingat materi pelajaran yang
telah diajarkan dikarenakan keadaan kelas yang kurang kondusif.
4.
Kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan
siswa untuk belajar
5.
Ketidaksiapan guru dalam mengajar.
6.
Kurangnya minat siswa untuk belajar
1.3 Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kegiatan penerapan strategi pembelajan kontekstual tipe learning community pada
materi koperasi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Swasta AR-RIDHO No. 03 Patumbak Tahun Ajaran 2010/2011
1.4 Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah penelitian ini adalah: “apakah dengan menerapkan pembelajaran kontekstual tipe
Learning Community dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pokok bahasan koperasi di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Swasta AR-RIDHO No. 03 Patumbak
Kecamatan Patumbak Tahun Ajaran 2010/2011
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian
adalah: “untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menerapkan strategi
pembelajaran kontekstual tipe learning community pada
pokok bahasan koperasi di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Swasta AR-RIDHO No. 03 Patumbak
Kecamatan Patumbak Tahun Ajaran 2010/2011.”
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun hasil-hasil dari pelaksanaan penelitian ini,
diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :
1.
Bagi mahasiswa calon guru umumnya dan khususnya pada peneliti
dalam kemampuan menggunakan pembelajaran kontekstual tipe learning community untuk
meningkatkan hasil belajar IPS siswa khususnya pada pokok bahasan koperasi.
2.
Bagi guru, dapat meningkatkan kemampuan siswa dan dapat
menerapkan pembelajaran kontekstual tipe learning community untuk
mengajarkan IPS di Sekolah Dasar.
3.
Bagi siswa, dapat mengetahui dan menambah keterampilan
belajar yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar.
Bagi Kepala Sekolah, dapat mengetahui bagaimana hasil
belajar siswa dengan penerapan pembelajaran kontekstual.Bagi yang ingin mengetahui Bab-bab selanjutnya dari skripsi ini, silahkan tinggalkan komentar
good
BalasHapustrims...:)
BalasHapusgomawo
BalasHapusgud
BalasHapuslike
BalasHapusbagus sekali,, buat tambah referensi
BalasHapusGOOD...
BalasHapus